DLH Wajo Gencarkan Pembersihan Drainase Kota Sengkang
Wamanews.id, 1 November 2024 – Satgas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wajo terus bergerak cepat meninjau dan membersihkan saluran drainase di beberapa titik rawan penyumbatan di Kota Sengkang, Kecamatan Tempe.
Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi banjir yang kerap terjadi akibat tersumbatnya drainase oleh sampah dan tumpukan material lainnya.
Pembersihan saluran air menjadi prioritas utama DLH Wajo dalam beberapa pekan terakhir. Fokus awalnya adalah drainase yang terletak di Jl. Andi Paggaru, Kota Sengkang, yang sebelumnya telah selesai dibersihkan.
Kini, tim Satgas bergerak ke lokasi berikutnya, yaitu jembatan di dekat Asrama Assadiyah Callaccu di Jalan Andi Ninnong, Kecamatan Tempe. Kepala DLH Wajo, Alamsyah, menjelaskan pentingnya pembersihan ini dan berharap masyarakat ikut ambil bagian dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pembersihan drainase oleh DLH Wajo merupakan respons atas kekhawatiran masyarakat akan genangan air dan banjir saat musim hujan. Alamsyah menjelaskan bahwa beberapa titik di Kota Sengkang sering kali menjadi lokasi tumpukan sampah, baik organik maupun anorganik, yang menumpuk di dalam saluran air.
“Kami sudah menyelesaikan pembersihan drainase di Jl. Andi Paggaru, dan sekarang fokus kami adalah di sekitar jembatan dekat Asrama Assadiyah Callaccu, Jalan Andi Ninnong,” kata Alamsyah pada Kamis (31/10/2024).
Alamsyah juga menekankan bahwa pembersihan ini akan dilakukan secara berkesinambungan dan meluas ke area lain di Kabupaten Wajo yang juga berpotensi mengalami masalah serupa. Dengan begitu, pihaknya berharap bisa menekan risiko banjir yang meresahkan masyarakat, terutama di wilayah perkotaan yang rawan terdampak.
Meski DLH Wajo telah mengerahkan tim Satgas untuk membersihkan drainase, Alamsyah menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah, melainkan juga memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di saluran drainase.
“Kami harap warga juga menyadari pentingnya menjaga kebersihan drainase di lingkungan masing-masing. Karena sampah yang menyumbat saluran air tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga dapat menimbulkan penyakit,” jelas Alamsyah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Sampah yang menyumbat saluran air kerap kali menumpuk akibat kebiasaan masyarakat yang membuang limbah rumah tangga sembarangan, terutama di wilayah-wilayah yang padat penduduk. Oleh sebab itu, DLH Wajo berharap dapat mengedukasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan tersebut melalui kampanye kebersihan lingkungan.
Drainase yang tersumbat tak hanya berdampak pada terganggunya aliran air saat hujan, namun juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya berbagai bakteri dan virus. Alamsyah mengingatkan bahwa genangan air kotor bisa menjadi tempat bagi nyamuk penyebab demam berdarah dan penyakit lainnya.
“Selain banjir, drainase yang tersumbat juga dapat menimbulkan dampak kesehatan, karena air yang tergenang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Kami ingin masyarakat memahami pentingnya kebersihan drainase agar tidak berdampak buruk pada kesehatan warga,” tambah Alamsyah.
Dalam jangka panjang, DLH Wajo berharap program pembersihan drainase ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Selain itu, Alamsyah juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan sekolah dan instansi lain untuk mengadakan kegiatan gotong royong serta edukasi kebersihan di lingkungan masing-masing.
Guna mendukung langkah pembersihan ini, DLH Wajo akan terus mengupayakan sosialisasi yang lebih luas terkait pentingnya budaya hidup bersih. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat bisa lebih memahami dampak buruk dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air.
“Buang sampah pada tempatnya,” ujar Alamsyah mengingatkan. Ia berharap ajakan ini bisa menggugah kesadaran warga untuk memulai kebiasaan baik dari diri sendiri dan lingkungan rumah masing-masing. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh peran serta aktif masyarakat agar Wajo, khususnya Kota Sengkang, bisa menjadi kota yang bersih dan nyaman untuk ditinggali,” lanjutnya.
Pembersihan drainase yang dilakukan DLH Wajo ini merupakan salah satu bentuk kampanye nyata yang diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Selain membersihkan drainase, DLH juga akan meningkatkan pengawasan serta menyelenggarakan edukasi kebersihan kepada masyarakat.
Dengan adanya sinergi antara DLH Wajo dan masyarakat, Kabupaten Wajo diharapkan mampu menjadi daerah yang tidak hanya bersih, tetapi juga bebas dari ancaman banjir dan penyakit akibat lingkungan yang tidak terawat. Program ini diharapkan dapat berjalan dengan baik hingga ke berbagai kecamatan dan desa di Wajo, sehingga seluruh wilayah bisa mendapatkan manfaat dari lingkungan yang bersih dan sehat.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan curah hujan yang semakin tinggi, DLH Wajo mengajak seluruh warga untuk bersatu dalam menjaga kebersihan drainase dan menghindari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Hanya dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, Wajo dapat menjadi kota yang terbebas dari permasalahan sampah dan banjir.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan