Dinas PUPR Wajo Tanggap: Perbaikan Jalan dan Jembatan Pascabanjir Dimulai

Wamanews.id, 12 Januari 2025 – Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, akibat curah hujan tinggi pada Desember 2024, menyisakan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur vital. Kerusakan ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga mengancam konektivitas antarwilayah.
Menyikapi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo langsung bergerak melakukan penanganan.
Salah satu dampak terparah terlihat pada Jembatan Kelurahan Walannae di Kecamatan Sabbangparu, Jembatan Desa Tadangpalie di Kecamatan Pammana, serta Jembatan Desa Wage di Kecamatan Sabbangparu.
Ketiga jembatan ini mengalami kerusakan pada struktur dan lantainya. Selain itu, ruas Jalan Kabupaten Canru-Liu di Kecamatan Sabbangparu juga tak luput dari kerusakan. Jalan sepanjang 7.100 meter dengan lebar 4,5 meter ini mengalami kerusakan pada talud penahan di beberapa titik, serta kerusakan jembatan di ruas jalan tersebut. Jalan ini berfungsi sebagai jalur alternatif penghubung Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng, selain ruas jalan provinsi Salaonra-Ulugalung yang menjadi akses utama.
Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Wajo, Drs. Andi Pameneri, M.Si, langsung meninjau lokasi untuk memastikan langkah perbaikan segera diambil.
“Kerusakan ini harus segera ditangani agar mobilitas masyarakat tidak terganggu lebih lama. Infrastruktur jalan dan jembatan yang baik adalah tulang punggung transportasi dan perekonomian warga,” ungkapnya.
Perbaikan yang dilakukan Dinas PUPRP tidak hanya melibatkan perbaikan struktur jembatan yang rusak, tetapi juga penguatan talud penahan jalan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di masa depan. Dalam waktu dekat, tim teknis akan memprioritaskan perbaikan di lokasi yang mengalami kerusakan paling parah.
Langkah strategis ini dilakukan untuk memastikan jalan dan jembatan kembali layak dilalui oleh masyarakat dan kendaraan berat yang mendukung aktivitas ekonomi.
“Kita juga akan menggunakan teknologi konstruksi terbaru yang lebih tahan terhadap bencana, agar kejadian serupa tidak berdampak besar di kemudian hari,” tambah Andi Pameneri.
Kabupaten Wajo yang menjadi salah satu daerah dengan intensitas hujan tinggi memang rentan terhadap bencana banjir. Oleh karena itu, perencanaan infrastruktur yang tangguh menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah. Perbaikan ini diharapkan mampu mengembalikan roda ekonomi masyarakat yang sempat tersendat akibat banjir.
Tidak hanya itu, jalan Canru-Liu yang menjadi alternatif penghubung dua kabupaten juga memiliki peran penting dalam distribusi barang dan jasa. Kerusakan pada ruas jalan ini tidak hanya memengaruhi masyarakat lokal, tetapi juga rantai pasok antara Kabupaten Wajo dan Soppeng.
Dalam upaya perbaikan ini, Dinas PUPRP juga menggandeng pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan masyarakat setempat. “Keterlibatan masyarakat sangat penting, mulai dari memberikan informasi kerusakan hingga membantu pengawasan selama proses perbaikan berlangsung. Ini adalah upaya bersama untuk kebaikan kita semua,” ujar Andi Pameneri.
Dengan langkah cepat dan strategis yang diambil, pemerintah Kabupaten Wajo optimistis bahwa konektivitas jalan dan jembatan akan segera pulih. Selain memastikan transportasi lancar, langkah ini juga memberikan rasa aman bagi masyarakat terhadap kualitas infrastruktur di daerah mereka.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik demi kesejahteraan masyarakat Wajo,” tutup Andi Pameneri.
Melalui langkah tanggap ini, Dinas PUPRP Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa keberadaan infrastruktur yang tangguh bukan sekadar kebutuhan, tetapi juga fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Bencana mungkin tidak terhindarkan, tetapi upaya pemulihan yang cepat adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.