Bocah Empat Tahun yang Terjatuh dari Kapal di Pangkep Ditemukan Usai Dua Hari Pencarian Sengit

Wamanews.id, 29 Oktober 2025 – Akhirnya, harapan keluarga dan tim SAR terbayar. Andini, seorang bocah perempuan berusia empat tahun yang dilaporkan terjatuh dari kapal jolloro di perairan Pulau Laiya, Kabupaten Pangkep, berhasil ditemukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar pada Rabu pagi (29/10/2025). Penemuan ini mengakhiri dua hari pencarian sengit yang turut dibantu oleh nelayan dan masyarakat setempat.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin sore (27/10/2025), ketika Andini dan orang tuanya sedang dalam perjalanan menuju Pulau Karanrang. Insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 WITA. Tak seorang pun menyaksikan langsung saat korban jatuh ke laut.
Kedua orang tuanya baru menyadari putrinya hilang saat kapal mereka sudah berada di sekitar Pulau Kulambing dan Pulau Laiya, setelah tertidur di atas kapal. Dari situlah, mereka segera mencari bantuan pencarian.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Kelas A Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa proses pencarian telah dilakukan selama dua hari penuh sejak laporan diterima. Tim SAR Basarnas Makassar langsung menurunkan tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga jatuh ke laut.
Pada Rabu pagi, pencarian dimulai kembali pukul 07.00 WITA, dengan membagi tim menjadi tiga sektor. Tiga setengah jam setelahnya, sekitar pukul 10.00 WITA, titik terang muncul. “Kami dari tim SAR menerima informasi bahwa korban terlihat di sekitar perairan, jaraknya sekitar satu mil dari lokasi kejadian yang kami plot,” kata Andi Sultan, Rabu malam.
Adanya informasi krusial tersebut, Tim SAR bersama warga langsung bergerak cepat menuju lokasi yang diinformasikan. Tak lama kemudian, korban berhasil ditemukan.
Setelah ditemukan, tim segera melakukan evakuasi terhadap jenazah Andini. Saat dibawa ke rumah duka, jenazah Andini disambut dengan isak tangis yang mendalam oleh seluruh keluarga dan kerabat yang telah menanti dengan harap-harap cemas.
“Korban langsung dievakuasi ke rumah duka. Selanjutnya kami melaksanakan debriefing dan memutuskan operasi SAR ditutup,” sebut Andi Sultan, menandakan berakhirnya misi pencarian dan pertolongan ini.
Mengantisipasi kejadian serupa terulang, Andi Sultan meminta warga yang beraktivitas di wilayah perairan agar senantiasa berhati-hati. Peringatan ini terutama ditujukan bagi para nelayan atau siapa pun yang melaut dengan membawa anak-anak.
“Buat teman-teman nelayan yang saat ini melaksanakan aktivitas di laut, mohon untuk berhati-hati melihat dari kondisi cuaca saat ini,” tandasnya, mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan di laut.
Kisah tragis Andini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat akan pentingnya keselamatan, terutama saat berada di perairan terbuka dan membawa serta anak-anak kecil.







