Banjir Melanda Kecamatan Sabbangparu, Ribuan Warga Terdampak

Wamanews.id, 25 Desember 2024 – Bencana banjir melanda Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengakibatkan ribuan warga terdampak dan sebagian besar harus mengungsi. Hujan deras yang mengguyur wilayah ini sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sungai-sungai meluap, merendam pemukiman warga dan memutus sejumlah akses transportasi.
Berikut rincian wilayah terdampak berdasarkan data yang dihimpun:
- Desa Salotengnga Sebanyak 497 rumah di Desa Salotengnga terendam air. Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bantuan logistik mulai didistribusikan, namun belum mencukupi kebutuhan seluruh warga terdampak.
- Desa Worongnge Di Desa Worongnge, 200 rumah ikut terendam. Kondisi di desa ini cukup mengkhawatirkan karena akses menuju lokasi hampir terputus akibat genangan air yang cukup tinggi. Warga sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya.
- Kelurahan Walennae Di Kelurahan Walennae, sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Meski bantuan telah mulai berdatangan, distribusinya belum merata sehingga beberapa warga masih mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
- Desa Pallimae Desa Pallimae menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan 646 KK terendam banjir. Ketinggian air di beberapa titik mencapai lebih dari satu meter, memaksa warga untuk segera dievakuasi. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan relawan bekerja keras mengevakuasi warga dan mendistribusikan bantuan ke lokasi ini.
- Desa Ugi Di Desa Ugi, sebanyak 41 KK membutuhkan bantuan segera. Meski jumlah terdampak lebih sedikit dibandingkan wilayah lain, kondisi mereka sangat memprihatinkan karena belum ada bantuan yang tiba hingga saat ini.
- Desa Tadangpalie Desa Tadangpalie mencatat 120 KK terdampak. Banjir menggenangi rumah-rumah warga dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti jalan desa dan saluran air bersih.
Pemerintah Kabupaten Wajo melalui BPBD telah mengerahkan tim untuk menanggulangi dampak banjir ini. Posko darurat didirikan di beberapa lokasi strategis untuk menampung para pengungsi dan mendistribusikan bantuan. Namun, kendala akses menuju beberapa desa membuat penanganan menjadi lebih lambat.
“Kami terus berupaya mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak. Saat ini, kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji, air bersih, selimut, dan obat-obatan,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Wajo, dalam keterangannya.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi. Warga juga diminta untuk mematuhi arahan petugas dan mengutamakan keselamatan diri.
Banjir di Kecamatan Sabbangparu ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, termasuk perbaikan infrastruktur drainase dan pengelolaan daerah aliran sungai. Diharapkan, dengan langkah cepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, situasi ini dapat segera teratasi dan warga terdampak dapat kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat.