HJW ke-626 Bukan Sekadar Seremoni, Bupati Wajo Ungkap Jati Diri Leluhur dan Isyaratkan Kolaborasi Besar

Wamanews.id, 22 April 2025 – Kabupaten Wajo kembali menorehkan sejarah penting dalam catatan budayanya. Peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-626 yang digelar dalam rapat paripurna di ruang sidang DPRD Wajo, Senin (21/4/2025), bukan hanya menjadi ajang seremoni tahunan, melainkan juga panggung perenungan mendalam soal jati diri dan masa depan daerah.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat, dihadiri para tokoh penting mulai dari anggota DPR RI, DPRD Provinsi Sulsel, hingga kepala daerah dari kabupaten tetangga. Kehadiran mereka menandakan pentingnya momen ini dalam konteks sinergi dan kerja sama antarwilayah di Sulawesi Selatan.
Tampak hadir di barisan kehormatan, anggota DPR RI Dapil Sulsel II seperti Andi Iwan Aras (Gerindra) dan Andi Muawiyah Ramli (PKB). Sementara dari DPRD Provinsi Sulsel hadir Andi Saiful Misbahuddin, Sultan Tajang, Suriadi Bohari, dan Andi Ayoga Fadel Akbar. Para kepala daerah seperti Bupati Soppeng Suwardi Haseng, Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin, serta Ketua DPRD Bone dan Bulukumba juga turut serta memeriahkan acara.
Dalam pidatonya, Bupati Wajo Andi Rosman menekankan makna filosofis di balik peringatan ini. Baginya, HJW bukan hanya momentum seremonial, melainkan pengingat penting akan jati diri masyarakat Wajo yang menjunjung tinggi kebebasan dan tanggung jawab.
“Orang Wajo itu sudah merdeka bahkan sebelum ia dilahirkan,” ujar Rosman mengutip filosofi kuno dari perjanjian La Pateppa Arung Simatongenna La Taringeng Toba, sebuah simbol kuat tentang semangat kebebasan yang bertanggung jawab.
Menurut Rosman, semangat tersebut harus terus dijaga sebagai identitas masyarakat Wajo di tengah arus perubahan zaman. “Karakter inilah yang menjadi pembeda dan sekaligus kekuatan kita,” ujarnya.
Rangkaian acara HJW ke-626 dimulai dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Wajo oleh Wakil Ketua I DPRD, Andi Merly Iswita. Tradisi ini dilakukan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah membangun fondasi pemerintahan dan budaya masyarakat Wajo.
Peringatan ini sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menengok masa lalu, memahami nilai-nilai luhur, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Momen HJW ini juga menjadi titik temu yang mempererat hubungan antarwilayah. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang, khususnya pengembangan kawasan perbatasan.
Senada dengan itu, Bupati Soppeng Suwardi Haseng mengungkapkan bahwa pihaknya telah merancang kolaborasi dengan Wajo, salah satunya terkait pengelolaan Danau Tempe, sebuah kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan dua kabupaten tersebut.
“Sebagai tetangga dekat, banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama. Ini peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Suwardi.
Tak hanya pemimpin daerah, jajaran Forkopimda, camat, lurah, kepala desa, serta tokoh masyarakat juga hadir menunjukkan persatuan dalam keberagaman. Semangat ini sejalan dengan jati diri masyarakat Wajo yang menjunjung tinggi nilai kebebasan, tanggung jawab, dan kolaborasi.
Acara HJW ke-626 menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai lokal bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa menjadi pondasi kuat untuk membangun masa depan bersama.







