Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Internasional

Perang Gaza Berakhir, Trump Umumkan Perdamaian Usai Semua Sandera Israel Dibebaskan

Wamanews.id, 14 Oktober 2025 – Setelah dua tahun konflik berdarah yang meluluhlantakkan Jalur Gaza dan mengguncang stabilitas Timur Tengah, perang antara Israel dan Hamas secara resmi dinyatakan berakhir. 

Momen bersejarah ini terjadi pada Senin (13/10/2025) waktu setempat, ketika Hamas menyerahkan kelompok terakhir sandera Israel yang masih hidup, sementara Israel membebaskan ribuan tahanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat.

Presiden AS, Donald Trump, yang menjadi arsitek utama upaya diplomatik ini, mengumumkan secara resmi berakhirnya perang dalam pidato yang penuh haru di Knesset, parlemen Israel.

“Langit kini tenang, senjata sudah berhenti, sirene tidak lagi berbunyi, dan matahari terbit di Tanah Suci yang akhirnya damai,” kata Trump, dilansir dari Reuters. “Mimpi buruk panjang bagi rakyat Israel dan Palestina kini berakhir.”

Militer Israel mengonfirmasi telah menerima seluruh 20 sandera yang dikonfirmasi masih hidup, setelah mereka dipindahkan keluar dari Gaza oleh Palang Merah. Di Tel Aviv, ribuan warga tumpah ruah di “Hostage Square”, menangis, berpelukan, dan bersorak ketika berita pembebasan diumumkan.

“Saya sangat bahagia, sulit menggambarkan perasaan ini. Saya tidak tidur semalaman,” ujar Viki Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen, saat menuju kamp militer Reim, tempat sandera dipindahkan.

Sementara itu, di sisi Jalur Gaza, ribuan warga Palestina berkumpul di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, menyambut kedatangan hampir 2.000 tahanan dan narapidana yang dibebaskan oleh Israel. Suasana haru dan sukacita menyelimuti massa yang memegang foto anggota keluarga mereka. Meskipun demikian, duka atas kehancuran Gaza masih terasa. 

“Saya bahagia anak-anak kami dibebaskan, tapi hati kami masih sakit atas semua yang terbunuh dan kehancuran Gaza,” ujar Um Ahmed, seorang warga Gaza, dalam pesan suara penuh tangis.

Beberapa jam setelah pengumuman pembebasan sandera, Presiden Trump memimpin pertemuan tingkat tinggi di resor Sharm el-Sheikh, Mesir. Pertemuan ini dihadiri oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan lebih dari 20 pemimpin dunia dari negara-negara Muslim dan Eropa. 

Agenda utamanya adalah membahas masa depan Gaza, termasuk tata kelola, keamanan, dan rekonstruksinya, serta prospek perdamaian regional yang lebih luas.

Dalam pembukaan KTT, Trump menandatangani dokumen bersama para pemimpin Mesir, Qatar, dan Turki yang berisi komitmen untuk “bekerja bersama mewujudkan dan mempertahankan warisan perdamaian ini.”

“Sekarang saatnya membangun kembali,” kata Trump, menyebut perjanjian Gaza sebagai “kesepakatan terbesar dari semuanya.”

Meskipun perang telah berhenti, jalan menuju perdamaian abadi masih panjang. Konflik selama dua tahun ini telah menyebabkan kehancuran besar-besaran, menewaskan sekitar 68.000 orang di Gaza dan memaksa hampir seluruh penduduknya mengungsi. 

Kini, jutaan warga Palestina mulai kembali ke reruntuhan rumah mereka, sementara organisasi kemanusiaan berjuang untuk mengirimkan bantuan darurat.  Prioritas lainnya adalah pemulihan jenazah 26 sandera yang diyakini tewas serta dua lainnya yang belum diketahui nasibnya.

Penulis

Related Articles

Back to top button