Waspada! Studi Terbaru Ungkap Golongan Darah Ini Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda

Wamanews.id, 25 Juli 2025 – Stroke, penyakit yang selama ini sering dikaitkan dengan usia lanjut, ternyata semakin mengintai kelompok usia muda. Sebagai penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang, stroke dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup tidak sehat hingga genetik.
Kini, sebuah penelitian mengejutkan di Amerika Serikat (AS) telah menemukan kaitan menarik antara golongan darah tertentu dengan peningkatan risiko stroke dini.
Melansir dari Healthline, para ahli dari University of Maryland melakukan analisis mendalam terhadap 7.000 data pasien stroke dan hampir 600 ribu orang sehat dari 48 penelitian berbeda.
Selain itu, puluhan data tentang genetika dan stroke iskemik—jenis stroke yang paling umum juga turut ditinjau. Hasilnya cukup mencengangkan: 16 persen orang dengan golongan darah A lebih berisiko menderita stroke dini sebelum berusia 60 tahun, dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Kaitan antara stroke dini dan golongan darah ini tetap signifikan, bahkan setelah berbagai faktor risiko lain seperti jenis kelamin, berat badan, dan kebiasaan merokok telah disaring dan dipertimbangkan. Ini menunjukkan bahwa golongan darah mungkin memiliki peran independen dalam risiko stroke.
Studi tersebut juga mengungkap pola risiko pada golongan darah lainnya:
- Orang dengan golongan darah B memiliki risiko stroke yang sedikit lebih tinggi, namun tidak signifikan seperti golongan darah A.
- Sebaliknya, individu dengan golongan darah O memiliki risiko paling rendah. Mereka menemukan 12 persen orang dengan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke sebelum berusia 60 tahun.
- Sementara itu, golongan darah AB tidak menunjukkan dampak yang jelas terhadap risiko stroke dini dalam penelitian ini.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Neurology ini juga mengestimasikan bahwa sekitar 1 dari 16 kasus stroke dini di antara kelompok tipe A dapat dikaitkan dengan golongan darah mereka saja.
“Jumlah orang dengan stroke dini meningkat. Orang-orang ini lebih mungkin meninggal karena peristiwa yang mengancam jiwa, dan mereka yang selamat berpotensi menghadapi kecacatan selama puluhan tahun,” kata Dr. Steven Kittner, profesor neurologi dan peneliti utama untuk penelitian ini.
Meskipun demikian, alasan pasti mengapa golongan darah A meningkatkan risiko stroke masih menjadi misteri. “Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah A akan memberikan risiko yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah,” tambah Dr. Kittner, mengindikasikan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap mekanisme biologis di baliknya.
Data menunjukkan bahwa kasus stroke memang menjadi masalah kesehatan global yang serius. Di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, tercatat lebih dari 91.000 kasus stroke dalam 12 bulan antara April 2021 dan Maret 2022.
Sementara di AS, sekitar 800.000 orang mengalami stroke setiap tahun. Menariknya, hampir setengah dari populasi Inggris dan Amerika memiliki golongan darah O, dan sepertiganya adalah golongan darah A, sementara tipe B dan AB masing-masing sekitar 10 dan 5 persen.
Meskipun temuan ini penting, para peneliti menekankan bahwa peningkatan risiko berdasarkan golongan darah tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Tidak jelas mengapa golongan darah tampaknya berperan dalam risiko stroke, namun diperkirakan hal itu mempengaruhi risiko seseorang mengembangkan gumpalan berbahaya dalam tubuh.
Sebagai informasi, stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik, paling umum) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Menurut laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15 juta orang di dunia mengalami stroke setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5 juta di antaranya meninggal dunia, dan 5 juta lainnya menghadapi cacat permanen akibat serangan stroke.
Meskipun persepsi umum menganggap stroke hanya mengintai orang lanjut usia (lansia), Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melalui laman resminya telah menegaskan bahwa stroke bisa menyerang siapa saja, tanpa terkecuali, bahkan di usia muda.
Temuan mengenai golongan darah ini semakin menguatkan pentingnya deteksi dini, pemahaman faktor risiko, dan penerapan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan utama. Jika Anda memiliki golongan darah A, bukan berarti Anda pasti akan terkena stroke, tetapi ada baiknya untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular Anda.






