Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Internasional

Tragedi India: 14 Anak Meninggal Usai Minum Obat Batuk, Dipicu Gagal Ginjal Akut

Wamanews.id, 4 Oktober 2025 – Kabar duka sekaligus peringatan serius datang dari India, di mana fenomena memilukan terjadi: sebanyak 14 anak dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi sirup obat batuk tanpa merek. Insiden tragis ini memicu kekhawatiran publik yang meluas dan mendorong pemerintah pusat untuk meluncurkan penyelidikan besar-besaran terhadap produk farmasi yang beredar di pasaran.

Fenomena ini tersebar di beberapa wilayah pedesaan, termasuk Nagpur, Maharashtra, Chhindwara, hingga Madhya Pradesh. Sebagian besar korban yang meninggal dunia masih berusia sangat muda, dilaporkan di bawah 15 tahun.

Menurut keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat, Naresh Gunnade, kasus kematian ini memiliki kesamaan gejala klinis yang fatal. Korban mengalami gejala neurologis parah dan, yang paling mengkhawatirkan, gagal ginjal akut yang cepat dan masif.

“Sebagian besar pasien mengalami gagal ginjal akut yang memerlukan dialisis dan ventilator. Tetapi, upaya itu tidak berhasil menyelamatkan mereka,” terang Dr. Naresh Gunnade, seperti dikutip dari Independent UK

Pernyataannya menggarisbawahi upaya keras tim medis yang menggunakan alat bantu pernapasan dan prosedur cuci darah darurat, namun tak mampu mengatasi kerusakan organ yang disebabkan oleh paparan zat beracun dalam obat sirup tersebut.

Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tiba-tiba tidak dapat menyaring produk limbah dari darah secara efektif. Pada kasus ini, kegagalan tersebut terjadi sangat cepat pada anak-anak yang mengonsumsi obat batuk, menunjukkan adanya senyawa kimia berbahaya yang bekerja secara cepat merusak organ vital. Sampel dari anak-anak yang terdampak telah dikirim untuk pengujian laboratorium guna memverifikasi penyebab pasti kematian mereka.

Laporan dari The New Indian Express mengungkapkan bahwa penyelidikan awal menemukan titik terang. Sampel uji sirup obat batuk yang dikumpulkan dari sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Chennai, Tamil Nadu, ditemukan tercemar. Penemuan kontaminasi ini menjadi kunci yang mengaitkan konsumsi sirup dengan rentetan kematian yang terjadi.

Menanggapi temuan tersebut, pemerintah Tamil Nadu mengambil tindakan pencegahan segera yang sangat tegas. Mereka melarang penjualan sirup obat batuk Coldrif dan memerintahkan penarikan segera stok yang ada dari pasar. Tindakan ini merupakan respons langsung menyusul kecurigaan yang mengaitkan kematian belasan anak di Madhya Pradesh dan Rajasthan yang mengonsumsi obat sirup yang sama.

Pemerintah pusat India kini fokus pada penindakan dan pertanggungjawaban perusahaan farmasi tersebut. Tragedi ini menjadi pengingat global akan pentingnya pengawasan ketat terhadap rantai pasok farmasi, terutama obat-obatan yang ditujukan untuk anak-anak.

Penulis

Related Articles

Back to top button