Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Wajo Siap Revolusi! Angka Stunting 20,5% Bakal Terpangkas Drastis, Didukung Penuh UNICEF & Tanoto Foundation

Wamanews.id, 17 Juni 2025 – Sebuah terobosan penting dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting resmi diluncurkan di Kabupaten Wajo. Bertempat di Aula Bappeliitbangda Kabupaten Wajo, pada Selasa, 11 Juni 2025, Pemerintah Kabupaten Wajo bersama dengan mitra strategis seperti UNICEF dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia (JENEEWA), serta dukungan penuh dari Tanoto Foundation, menggelar peluncuran dan diseminasi Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) untuk mengikis angka stunting yang masih mengkhawatirkan.

Data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan bahwa stunting masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia. Secara nasional, 19,8% balita Indonesia masih mengalami stunting. Angka ini memprihatinkan karena stunting tidak hanya sekadar masalah fisik, tetapi berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. 

Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, prevalensi stunting bahkan sedikit lebih tinggi, mencapai 23,3%. Sementara di Kabupaten Wajo sendiri, angka stunting tercatat 20,5%. Angka-angka ini menunjukkan urgensi untuk melakukan intervensi yang lebih efektif dan terstruktur.

Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif, kesehatan, dan pada akhirnya, produktivitas generasi penerus. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit dan kesulitan dalam pembelajaran, yang akan mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa mendatang. 

Oleh karena itu, investasi dalam pencegahan stunting adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan bangsa. Guna mempercepat upaya pencegahan dan penurunan stunting, khususnya di Kabupaten Wajo, kolaborasi lintas pihak ini menjadi sangat vital. 

UNICEF bersama Tanoto Foundation dan JENEEWA mendukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyusun dan meluncurkan Strategi KPP. Inisiatif ini merupakan bagian tak terpisahkan dari penguatan Pilar Kedua Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Stranas Stunting) 2025, yang memang fokus pada aspek Komunikasi Perubahan Perilaku.

Acara penting ini dibuka dengan sambutan dari Direktur Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Bapak Surahmansah Said, MPH. Beliau dengan tegas menyoroti bahwa pendekatan berbasis komunikasi perubahan perilaku adalah salah satu kunci utama keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan gizi, tetapi mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat secara fundamental.

Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (Strakom) ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, Strakom ini telah diluncurkan di tingkat provinsi dan 20 kabupaten/kota pada tahun 2022-2023. Namun, untuk Kabupaten Wajo, pedoman ini disempurnakan dan diluncurkan secara khusus untuk periode 2024-2025. Proses penyusunan pedoman melibatkan kolaborasi erat lintas sektor, mengedepankan pendekatan berbasis bukti ilmiah, dan mengintegrasikan kearifan lokal. 

Tujuannya adalah untuk memperkuat peran serta aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak yang sehat, cerdas, dan produktif. Dr. Junaidi M. Dachlan, selaku Tim Ahli Stunting Provinsi Sulawesi Selatan, dalam paparannya, menjelaskan secara detail mengenai pendekatan sistematis yang dikenal sebagai prinsip 4 PASTI. 

Prinsip ini menjadi panduan dalam pelaksanaan KPP:

  • Pasti Pasukan: Memastikan tim yang solid dan terkoordinasi dari berbagai tingkatan.
  • Pasti Sasaran: Memastikan data ibu hamil dan balita sebagai sasaran utama akurat dan termutakhirkan.
  • Pasti Layanan: Memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan intervensi yang berkualitas dan sesuai standar.
  • Pasti Lapor: Memastikan semua layanan dan perkembangan terlapor dengan baik untuk evaluasi berkelanjutan. “Jika ingin hasil yang berbeda, maka kita harus melakukannya dengan cara yang berbeda,” tegas dr. Junaidi, menekankan pentingnya inovasi dalam pendekatan.

Kepala Bappeliitbangda Kabupaten Wajo, Bapak Andi Pallawa Rukka, S.IP, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi mendalam atas kolaborasi strategis dengan UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, dan Tanoto Foundation. Beliau menekankan pentingnya upaya ini dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Indonesia Emas 2045 jangan sampai menjadi Indonesia Cemas. Kita harus fokus pada program yang benar-benar memberikan dampak, bukan sekadar kegiatan seremonial.

Perubahan perilaku tidak akan terjadi tanpa perubahan pola pikir,” ujar Bapak Andi Pallawa Rukka. Pernyataan ini menjadi komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Wajo untuk tidak hanya fokus pada angka, tetapi pada perubahan mendasar dalam perilaku masyarakat yang berkontribusi pada stunting.

Dengan adanya peluncuran Pedoman Strakom ini, diharapkan seluruh pihak di Kabupaten Wajo dapat bergerak bersama, mensinergikan peran masing-masing, dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia, khususnya di Wajo, memiliki kesempatan optimal untuk tumbuh dan berkembang, bebas dari belenggu stunting, demi masa depan bangsa yang lebih cerah.

Penulis

Related Articles

Back to top button