Filosofi dan Keunikan Baju Bodo, Pakaian Adat Bugis yang Sarat Makna

Wamanews.id, 16 September 2025 – Di antara banyaknya kekayaan budaya Indonesia, baju bodo dari Sulawesi Selatan memiliki tempat istimewa. Pakaian adat khas Suku Bugis dan Makassar ini bukan sekadar busana, melainkan sebuah manifestasi dari nilai-nilai luhur dan filosofi yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. Keunikan baju bodo terletak pada desainnya yang sederhana, keanggunan saat dikenakan, serta makna mendalam yang terkandung dalam setiap warnanya.
Sebelum menyelami keunikan tersebut, penting untuk memahami filosofi yang mendasarinya. Baju bodo melambangkan kesopanan, keanggunan, dan kesederhanaan. Kesederhanaan terlihat dari desainnya yang tak rumit dan pemilihan bahan yang tidak berlebihan.
Meskipun demikian, saat dikenakan, pakaian ini memberikan kesan wibawa dan keanggunan tersendiri bagi pemakainya. Kesopanan tercermin dari potongannya yang menutup aurat, sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dijunjung tinggi.
Keunikan utama dari baju bodo terletak pada warnanya, yang berfungsi sebagai kode visual untuk menunjukkan usia dan kedudukan sosial seseorang. Sebuah penelitian dari Tandean dalam jurnal Pemahaman tentang Pembagian Aturan Warna pada Baju Tradisional Suku Bugismengkonfirmasi adanya aturan warna yang ketat ini.
Berikut adalah beberapa makna warna pada baju bodo:
- Warna Terang: Warna-warna cerah seperti kuning, hijau, dan merah biasanya digunakan oleh kaum ningrat atau bangsawan. Merah melambangkan keberanian dan kekuasaan, sementara hijau melambangkan kemakmuran dan kehidupan. Pemakaian warna ini menjadi penanda jelas dari status sosial yang tinggi.
- Warna Netral atau Gelap: Sebaliknya, warna-warna netral seperti biru, cokelat, atau hitam digunakan oleh masyarakat biasa. Warna-warna ini memiliki filosofi yang berbeda, menunjukkan posisi seseorang dalam hierarki sosial tanpa mengurangi martabatnya.
- Hitam dan Putih: Warna hitam secara khusus sering dikenakan oleh wanita yang sudah menikah, melambangkan ketenangan, kedewasaan, dan kehormatan. Sementara itu, warna putih melambangkan kesucian dan kebijaksanaan, sering dipakai oleh pengasuh atau orang penting di lingkungan kerajaan.
Selain warnanya, keunikan lain dari baju bodo adalah kegunaannya yang terbatas pada momen-momen istimewa. Pakaian ini tidak dipakai sehari-hari, melainkan dikhususkan untuk upacara adat dan pernikahan. Dalam upacara adat, seperti pelantikan kepala adat atau pesta adat, mengenakan baju bodo adalah bentuk penghormatan terhadap nilai luhur dan tradisi yang diwariskan. Begitu pula dalam pernikahan, baju bodo menjadi simbol kesucian dan keanggunan.
Secara keseluruhan, baju bodo adalah sebuah warisan budaya yang hidup. Ia tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menceritakan sejarah, nilai-nilai, dan struktur sosial masyarakat Bugis-Makassar. Dengan memahami filosofi dan keunikannya, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.







