Menjelang Pilkada, Ketua Gelora Wajo Harap Politisi Muda ambil peran diporos yang baik untuk Wajo
Wajo – Pilkada Wajo yang semakin mendekati masa pendaftaran sudah diwarnai dengan berbagai spekulasi formasi bakal calon dari beberapa minggu terakhir dan Akhir-akhir ini peta pilkada Wajo dianggap mulai mengerucut. Konfigurasi kekuatan antar paslon mulai terlihat. Di beberapa grup social media, beberapa flayer yang memamerkan pasangan calon bupati dan wakil bupati beredar, berikut dengan partai pendukungnya. Meskipun keabsahan dari flayer tersebut belum dapat dipastikan.
Ketua DPD Gelora Wajo, Amran enggan menanggapi hal di atas. Meski demikian ia menekankan pentingnya membangun koalisi yang berbasis pada kesamaan gagasan. Tidak semata-mata karena faktor kepentingan masing-masing.
“Pasangan calon sebaiknya membangun koalisi berdasarkan kesamaan visi dan gagasan. Bukan hanya membawa kepentingan masing-masing. Kalau sevisi, bisa dipastikan, sebelum dan sesudah bertarung tetap sejalan”, ucapnya saat dimintai keterangan via Whats App (Sabtu, 18/05/2024).
Lebih lanjut, Amran menambahkan jika partainya menjadikan visi dan gagasan sebagai pertimbangan utama dalam menentukan arah dukungan.
“Arah Gelora kepada kandidat yang punya komitmen, integritas dan visi yang baik untuk membangun Wajo ke depan. Dan ini akan diukur pada rekam jejak kinerja yang sudah dilalui”, tegasnya.
Lebih lanjut ketua DPD Partai Gelora tersebut juga menyatakan jika Spekulasi formasi calon hanya membuat masyarakat bingun, mestinya tawaran isuenya adalah kompetensi figur yang akan dipaketkan dan partai politik idealnya membangun komunikasi yang baik untuk membahas bagaimana arah perbaikan yang akan dilakukan bersama kedepanya.
Amran juga menyampaikan harapanya kepada generasi muda agar mengambil peran yang tepat bukan sekedar menjadi penggembira atau tim hore-hore “ Saya berharap anak muda khususnya politisi muda, mengambil peran dalam memberikan ide dan gagasan serta skema perjuangan untuk mengawal paslon yang layak didukung dipilkada ini, jangan sampai hanya jadi tim hore-hore dan hanya jadi mesin politik saja” Tambahnya.
