Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

News

Mahasiswa Unpak Jatuh dari Lantai 3, Polisi Temukan Surat Ungkap “Mental Hancur” dan Dugaan Bunuh Diri 

Wamanews.id, 14 November 2025 – Dunia pendidikan dihebohkan dengan insiden serius yang terjadi di Universitas Pakuan (Unpak), Kota Bogor. Seorang mahasiswa berinisial I jatuh dari lantai tiga Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Rabu (12/11/2025). 

Kejadian nahas yang terekam kamera CCTV, memperlihatkan korban terjatuh saat sedang duduk di atas pagar pembatas, memicu keprihatinan mendalam mengenai kondisi kesehatan mental di kalangan generasi muda.

Korban segera dilarikan ke rumah sakit dan kini diketahui masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ciawi, setelah sebelumnya dirawat di RS Mayapada. Akibat insiden ini, korban mengalami luka serius di bagian pinggul dan kepala.

Proses penyelidikan yang dilakukan Kepolisian Sektor (Polsek) Bogor Tengah menemukan petunjuk krusial yang mengarah pada dugaan kuat bahwa insiden ini bukanlah kecelakaan murni.

Kapolsek Bogor Tengah, Waluyo, mengonfirmasi pada Kamis (13/11/2025) bahwa tim penyidik di lapangan telah menemukan secarik kertas yang diduga ditulis tangan oleh korban. Surat yang ditulis dengan tinta hitam itu ditujukan secara emosional kepada kedua orang tua korban.

“Intinya permintaan maaf ke bapak dan ibunya, tidak bisa memenuhi harapannya lah, begitu kira-kira,” ungkap Kompol Waluyo kepada wartawan.

Secara gambaran umum, Waluyo menyebut isi surat itu berisikan ungkapan perasaan korban yang merasa gagal menjadi anak yang baik. Bagian dari isi surat tersebut yang kini menjadi perhatian publik adalah ungkapan penderitaan mental yang dialami korban:

“Maafin Ira bu, ayah. Ira cape, Ira nyerah. Mental Ira rusak, mental Ira hancur. Maafin Ira. Nyuluankeun dihampira seageung-ageungnya. Hate Ira tos teu kuat, tinyeunyeuri. Ira cape, Ira cape, maaf bu, ayah. Ira gagal jadi anak ibu sareung ayah. Gagal jadi anak yang baik,” demikian isi tulisan tangan yang diduga milik korban.

Temuan surat ini menjadi titik awal bagi polisi untuk menduga niat korban ingin mengakhiri hidupnya di gedung kampus. Dugaan sementara ada indikasi bunuh diri, indikasi sementara ke situ. Karena tim penyidik di lapangan menemukan surat itu,” tegas Waluyo.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Pakuan, Singgih Irianto, membenarkan kejadian itu dan menyebut pihak kampus segera berkoordinasi dengan keluarga korban serta kepolisian.

“Saat ini korban sudah dalam penanganan di rumah sakit,” ujar Singgih. “Kami sekarang sudah di rumah sakit dengan keluarganya. Kami tentunya akan perhatikan kasus ini. Komunikasi terus dengan keluarga kondisinya seperti apa. Makanya kami juga cari tahu latar belakangnya (korban) bagaimana,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, Towaf Totok Irawan, menyebut pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi untuk mendalami kronologi serta penyebab terjadinya insiden tersebut.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bagi institusi pendidikan dan keluarga untuk lebih serius menanggapi isu kesehatan mental, terutama tekanan akademik dan sosial yang dialami mahasiswa hingga merasa “gagal” dan “mental hancur” seperti yang tertulis dalam surat korban.

Penulis

Related Articles

Back to top button