Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Kenapa Rumah Kosong Gampang Rusak? Ini Penyebabnya

Wamanews.id, 28 September 2024 – Rumah, yang sering kali dianggap sebagai benteng perlindungan dan simbol kenyamanan, tak luput dari pengaruh waktu dan alam. Ketika sebuah rumah ditinggalkan dalam waktu yang lama, perubahan fisik yang signifikan pun tak terelakkan.

Dinding yang dulu kokoh mulai retak, cat mengelupas, dan suasana hening menyelimuti setiap sudut ruangan. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan rumah kosong cepat rusak?

Salah satu faktor utama penyebab kerusakan pada rumah kosong adalah kurangnya perawatan rutin. Kegiatan sederhana seperti mengepel lantai, membersihkan debu, atau memeriksa kebocoran atap, yang mungkin dianggap sepele ketika rumah dihuni, ternyata sangat krusial dalam menjaga kondisi bangunan.

Tanpa adanya sentuhan manusia, kerusakan kecil yang muncul akan terus berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Retakan pada dinding, misalnya, jika tidak segera diperbaiki, dapat menjadi celah masuknya air hujan yang pada akhirnya merusak struktur bangunan dari dalam.

Selain faktor manusia, alam juga memiliki peran besar dalam mempercepat kerusakan rumah kosong. Sinar matahari, hujan, angin, dan perubahan suhu yang ekstrim secara terus-menerus menguji kekuatan bahan bangunan.

Cat yang terpapar sinar matahari langsung akan memudar dan mengelupas, sementara kayu yang terkena kelembapan dapat menjadi sasaran serangan rayap. Atap yang bocor akibat hujan deras akan menyebabkan kerusakan pada langit-langit dan dinding bagian bawah, bahkan dapat memicu pertumbuhan jamur yang berbahaya bagi kesehatan.

Rumah kosong juga menjadi surga bagi berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari serangga kecil hingga hewan pengerat. Rayap, semut, dan kecoa adalah beberapa contoh serangga yang sering ditemukan di rumah kosong. Mereka memakan kayu, kertas, dan bahan organik lainnya, sehingga dapat merusak struktur bangunan secara signifikan.

Sementara itu, hewan pengerat seperti tikus dan tupai dapat menggigiti kabel listrik, pipa air, dan bahkan dinding rumah. Selain merusak, kehadiran hewan-hewan ini juga dapat membawa penyakit.

Rumah kosong juga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan. Pencuri seringkali mengincar rumah yang terlihat kosong untuk melakukan aksinya.

Selain itu, rumah kosong juga berpotensi menjadi tempat persembunyian bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Vandalisme, seperti coretan di dinding atau penghancuran perabot, juga sering terjadi pada rumah kosong.

Meskipun kerusakan pada rumah kosong sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperlambatnya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Perawatan rutin: Jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan rutin pada rumah kosong untuk memastikan tidak ada kerusakan yang perlu diperbaiki.
  • Memperbaiki kerusakan segera: Segera perbaiki setiap kerusakan yang ditemukan, sekecil apapun.
  • Membersihkan secara berkala: Bersihkan rumah secara berkala untuk mencegah pertumbuhan jamur dan lumut.
  • Menjaga ventilasi: Pastikan rumah tetap mendapat ventilasi yang cukup untuk mengurangi kelembapan.
  • Menutup rapat semua pintu dan jendela: Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya hewan-hewan pengganggu.
  • Meminta bantuan orang lain: Jika tidak memungkinkan untuk melakukan perawatan sendiri, mintalah bantuan orang lain atau jasa perawatan rumah.

Rumah kosong adalah sebuah investasi yang berisiko. Tanpa perawatan yang tepat, nilai jual rumah akan menurun drastis. Oleh karena itu, penting bagi pemilik rumah untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk meninggalkan rumahnya dalam waktu yang lama.

Jika memang terpaksa harus meninggalkan rumah, pastikan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan kerusakan seperti yang telah disebutkan di atas.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Related Articles

Back to top button