Ingin Anak Jadi Orang Sukses? Jangan Pernah Katakan 4 Kalimat Ini di Rumah

Wamanews.id, 19 April 2025 – Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses, mandiri, dan berdaya saing. Namun sayangnya, tidak semua orang tua menyadari bahwa cara berbicara dan kalimat-kalimat sederhana yang diucapkan sehari-hari bisa sangat memengaruhi tumbuh kembang anak—baik secara emosional maupun psikologis.
Penelitian dan panduan parenting yang dimuat dalam buku “Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dream” karya Margot Machol Bisnow, menyoroti sejumlah kesalahan umum dalam mendidik anak yang justru sering dilakukan oleh orang tua secara tidak sadar.
Buku yang dikutip oleh CNBC Make It ini memaparkan empat kalimat berbahaya yang sebaiknya dihindari orang tua jika ingin anak-anak mereka berkembang menjadi sosok sukses di masa depan.
1. “Ayah/Ibu kasih uang kalau nilai kamu bagus.”
Tawaran hadiah uang sebagai bentuk apresiasi terhadap nilai akademik ternyata justru tidak dianjurkan. Kalimat ini menanamkan pola pikir bahwa nilai adalah segalanya, sehingga anak hanya termotivasi oleh imbalan, bukan keinginan untuk belajar dan berkembang.
Padahal, menurut para ahli, pengembangan karakter dan kreativitas anak jauh lebih penting dari sekadar nilai rapor. Memberi penghargaan non-materi, seperti pujian atau kegiatan menyenangkan bersama keluarga, bisa jauh lebih efektif.
2. “Tidak boleh main sebelum nilai kamu baik.”
Permainan bukan sekadar kegiatan pengisi waktu luang. Aktivitas bermain merupakan bagian penting dari tumbuh kembang anak. Melalui bermain, anak belajar bersosialisasi, menyusun strategi, membuat keputusan, hingga menyelesaikan konflik.
Membatasi waktu bermain bisa membuat anak merasa terkekang, kehilangan semangat belajar, bahkan merasa bahwa kasih sayang orang tua bersyarat. Anak butuh dukungan, bukan tekanan.
3. “Ayah/Ibu tidak percaya kamu, jadi PR kamu harus dicek dan diperbaiki.”
Kalimat ini secara tidak langsung memberi sinyal bahwa orang tua tidak percaya pada kemampuan anak. Padahal, kepercayaan adalah fondasi utama dalam membentuk rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
John Arrow, CEO Mutual Mobile, pernah mengalami kegagalan saat menulis koran sekolah karena tidak memverifikasi fakta. Alih-alih dimarahi, orang tuanya justru menyuruhnya belajar dari kesalahan. Pengalaman ini membuatnya tumbuh dengan keberanian untuk mencoba dan memperbaiki diri.
4. “Ini tambahan uang saku, beli saja apa yang kamu mau.”
Kalimat ini mungkin terdengar manis, tapi jika diucapkan terus-menerus, bisa membuat anak tidak belajar soal tanggung jawab keuangan dan batas kebutuhan. Anak jadi terbiasa mendapatkan apapun tanpa usaha.
Anak-anak yang dimanja secara materi cenderung tumbuh dengan ketergantungan, rendah motivasi, dan cenderung tidak siap menghadapi kesulitan hidup saat dewasa.
Ucapan orang tua sehari-hari, meskipun terkesan ringan, bisa meninggalkan dampak besar terhadap pembentukan karakter anak. Jika ingin anak tumbuh sukses, kuat secara mental, dan tangguh menghadapi tantangan hidup, maka ciptakan komunikasi yang positif, mendukung, dan penuh kepercayaan.
Jadi, mulai sekarang, yuk lebih bijak dalam berbicara pada anak-anak di rumah! Mereka mendengar lebih dalam dari yang kita bayangkan.