Kades Waetuo Bocorkan Strategi: Dari Juara Desa Wisata Hingga Pusat Perhatian Nasional
Wamanews.id, 19 November 2024 – Desa Waetuwo di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, kembali mencuri perhatian.
Kepala Desa Waetuwo, Andi Muhammad Amin, berbagi rahasia suksesnya dalam mengelola desa wisata pada seminar hasil Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan ini diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Makassar pada Sabtu, 16 November 2024.
Seminar yang berlangsung di Makassar ini dihadiri oleh para tokoh penting, seperti Direktur Politeknik Pariwisata Makassar Dr. Herry Rachmat Widjaja, MM.Par., CHE, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel Dr. H. Muhammad Arafah, dan Ketua P3M Ilham Junaid, M.Hum., Ph.D. Kehadiran Andi Muhammad Amin sebagai narasumber utama mencuri perhatian dengan cerita inspiratifnya tentang Desa Waetuwo.
Dalam sesi tersebut, Andi Budi membagikan pengalaman dan trik sukses dalam membangun Desa Wisata Gelora Permata Hijau, yang telah mengharumkan nama Kabupaten Wajo di tingkat nasional. Salah satu kunci keberhasilannya adalah strategi kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga komunitas lokal seperti Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan BUMDesa.
Andi Budi menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah di semua level—kabupaten, provinsi, hingga pusat—dalam pengembangan wisata pedesaan. Ia mengusulkan lebih banyak penyelenggaraan acara budaya seperti sarasehan dan simposium di kawasan wisata, yang dapat meningkatkan daya tarik wisata Desa Waetuwo.
“Kalau kita mau membangkitkan daerah wisata pedesaan, yang kita harapkan adalah bagaimana agar antara pihak pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat bisa fokus pada desa. Salah satunya dengan memperbanyak kegiatan budaya dan simposium sehingga tingkat kunjungan ke Desa Waetuo akan bertambah,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong promosi dan pemasaran yang lebih agresif, pengembangan produk wisata berbasis keunikan lokal, serta pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi desa melalui pariwisata.
Pengelolaan kolaboratif berbasis pentahelix menjadi salah satu trik sukses Desa Waetuwo. Konsep ini melibatkan kerja sama antara pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, akademisi, dan media dalam membangun desa wisata. Dengan pengelolaan yang terstruktur dan kolaboratif, Desa Waetuwo berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan.
Desa ini pernah dinobatkan sebagai juara 1 Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 yang diadakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Selain itu, Desa Waetuwo juga masuk dalam daftar 50 terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, sebuah pencapaian luar biasa mengingat kompetisi ini diikuti oleh 7.000 peserta dari seluruh Indonesia.
Kesuksesan Desa Waetuwo tak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang berbasis pada kolaborasi, inovasi, dan pelibatan masyarakat, Desa Waetuwo membuktikan bahwa desa wisata mampu menjadi penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat lokal. Kami akan terus berinovasi untuk memajukan desa kami,” kata Andi Budi menutup sesi seminarnya.
Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya, Desa Waetuwo terus menjadi magnet bagi wisatawan. Program-program unggulan yang berfokus pada ekowisata dan budaya lokal semakin menguatkan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Kini, desa ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pembelajaran tentang pengelolaan desa wisata yang sukses.
Pencapaian Desa Waetuwo menjadi bukti bahwa komitmen, kerja sama, dan inovasi adalah kunci untuk membangun desa wisata yang berdaya saing tinggi. Desa Waetuwo telah membuktikan, dari pelosok Sulawesi Selatan, mereka mampu menjadi inspirasi bagi Indonesia.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan
