Bosan Janji Manis Pemerintah, Honorer R2 & R3 Ultimatum Istana Negara

Wamanews.id, 10 Juni 2025 – Janji tinggal janji, itulah ungkapan yang kini mewakili perasaan para honorer R2 dan R3 di seluruh Indonesia. Setelah sekian lama menanti kepastian pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), ribuan honorer kini kembali turun ke jalan. Bahkan, mereka mengancam akan menginap di depan Istana Negara jika pemerintah tak segera merealisasikan janji manis mereka.
Aksi jilid 3 yang digerakkan oleh Aliansi Gabungan R2 dan R3 Indonesia ini akan digelar selama dua hari, yakni pada 10 hingga 11 Juni 2025. Konsentrasi utama dari unjuk rasa ini adalah menuntut kejelasan penyelesaian formasi PPPK tahun 2024 yang hingga kini tak kunjung dilaksanakan secara konkret.
Ketua Umum Aliansi Gabungan R2 dan R3 Indonesia, Faisol Mahardika, menyampaikan bahwa pemerintah sejatinya telah mengeluarkan KepmenPAN-RB Nomor 16 Tahun 2025. Namun, regulasi tersebut bersifat terlalu umum dan tidak bisa dijalankan di lapangan karena belum ada petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak).
“Pemda tidak bisa mengeksekusi KepmenPAN-RB tersebut tanpa juknis. Regulasi itu perlu diperjelas dengan teknis pelaksanaan supaya bisa ditindaklanjuti oleh daerah,” ujar Faisol, Senin (9/6/2025), seperti dikutip dari JPNN.
Menurutnya, penyelesaian nasib honorer R2 dan R3 harus segera dilakukan paling lambat tahun 2025, dan tidak boleh lagi ditunda ke tahun 2026.
Faisol menegaskan, jika pemerintah tetap tidak merespons secara konkret, maka massa aksi siap menginap di depan Istana Negara. “Kami sudah bosan dengan janji-janji manis yang tidak pernah terbukti. Kali ini, kami siap bermalam di depan Istana,” tegasnya.
Para peserta aksi yang tergabung dalam aliansi ini sudah berdatangan ke Jakarta dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Papua, Sumatera, Makassar, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Mereka telah sepakat untuk tidak kembali ke daerah masing-masing sebelum tuntutan mereka dipenuhi.
Juru Bicara Aliansi Gabungan R2 dan R3 Indonesia, Bahri Permana, menjelaskan bahwa aksi ini akan berlangsung di tiga titik lokasi berbeda.
- Hari pertama (10 Juni 2025): Aksi akan digelar di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN).
- Hari kedua (11 Juni 2025): Massa akan bergerak ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan dilanjutkan ke Istana Negara.
Bahri menegaskan bahwa meskipun jumlah massa tidak sebesar aksi sebelumnya, konsistensi dan fokus mereka tetap tak berubah. “Yang terpenting adalah kejelasan. Kami ingin pemerintah menunjukkan itikad baik dengan menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.
Masalah honorer R2 dan R3 telah menjadi bola panas yang terus menggelinding di kalangan ASN non-PPPK. Ribuan tenaga honorer yang telah mengabdi selama bertahun-tahun kini merasa seperti warga negara kelas dua yang tidak dihargai jerih payahnya.
Jika pemerintah tidak segera memberikan solusi konkret, aksi ini bisa berkembang lebih luas dan berkelanjutan. Kepercayaan honorer terhadap komitmen negara semakin memudar, dan jalan demonstrasi pun menjadi satu-satunya saluran perjuangan yang tersisa.







