Heboh Boneka Labubu Ditarik dari Peredaran di Inggris! Ada Apa di Balik Penjualan yang Picu Kerusuhan?

Wamanews.id, 26 Mei 2025 – Dunia ritel Inggris mendadak gempar usai penjualan boneka ikonik Labubu dihentikan secara total oleh distributor Pop Mart. Keputusan ini diambil setelah kerusuhan terjadi di sejumlah toko akibat penggemar yang saling berebut mainan tersebut. Penghentian penjualan membuat penggemar kecewa, sementara harga boneka Labubu edisi langka meroket di pasar daring.
Pop Mart, perusahaan mainan asal Tiongkok, menyatakan telah menarik seluruh stok Labubu dari 16 gerai fisik mereka di Inggris hingga Juni 2025. Penangguhan ini, menurut mereka, dilakukan demi menjaga keamanan dan mencegah potensi kekacauan yang lebih parah.
“Labubu akan kembali ke toko fisik pada bulan Juni, dan saat ini kami sedang mengerjakan mekanisme rilis baru yang lebih terstruktur dan lebih adil,” kata pernyataan resmi Pop Mart yang dikutip dari BBC, Minggu (25/5/2025).
Salah satu saksi mata, Victoria Calvert, menggambarkan suasana ricuh saat ia mengunjungi toko Pop Mart di Stratford, London. “Sungguh konyol berada dalam situasi di mana orang-orang berkelahi dan berteriak. Saya merasa takut dan akhirnya memutuskan untuk pergi,” ungkapnya. Bahkan, ia menyebut ada pelanggan yang telah berkemah sejak pukul 03.00 dini hari hanya untuk mendapatkan boneka ini.
Situasi semakin memanas ketika muncul dugaan bahwa banyak dari mereka yang antre hanyalah penjual kembali (reseller) yang memanfaatkan kelangkaan stok untuk meraup keuntungan. Labubu yang dijual resmi seharga £13,50 hingga £50 kini dijual kembali dengan harga mencapai £150 bahkan lebih di platform seperti Vinted dan eBay.
Reaksi keras pun membanjiri media sosial Pop Mart. “Salah Anda karena memberi stok bertahap, ini penyebab kehebohan,” tulis seorang pengguna Instagram. Sementara pengguna lain menuding para reseller merusak pengalaman penggemar sejati. “Tidak adil, kami yang benar-benar ingin mengoleksi malah tidak kebagian!”
Boneka Labubu, yang merupakan karya seniman Hong Kong Kasing Lung, semula populer di kalangan kolektor. Namun sejak dikenakan oleh selebritas dunia seperti Rihanna dan Dua Lipa, Labubu menjelma menjadi tren fesyen global, terlebih di TikTok. Keunikan bentuk dan keterbatasan stok membuatnya jadi rebutan.
Jaydee, seorang kreator konten unboxing Labubu di TikTok, menyayangkan situasi ini. “Penjual kembali merusak kesenangan. Tapi bagi penggemar sejati, ini keputusan tepat. Sekarang saya bisa ke toko tanpa harus rebutan,” ucapnya.
Ekonom Susannah Streeter dari Hargreaves Lansdown menyebut langkah Pop Mart sebagai upaya menyelamatkan reputasi merek. “Kerumunan besar bisa merusak citra ceria Labubu. Tapi penangguhan ini juga berisiko meningkatkan permintaan dan membuka celah bagi penipuan di pasar gelap,” jelasnya.
Sementara itu, Sarah Johnson dari Flourish Retail menilai keputusan Pop Mart sangat strategis. “Merek koleksi seperti Labubu memang sengaja menciptakan kelangkaan untuk menambah daya tarik. Tapi ketika kelangkaan memicu kekacauan, itu jadi bumerang.”
Kini, penggemar Labubu di Inggris hanya bisa berharap pada sistem distribusi baru yang lebih adil. Pop Mart sendiri berjanji akan merilis mekanisme pembelian terstruktur guna menghindari kericuhan saat Labubu kembali hadir pada Juni mendatang.







