Gerakan Literasi Wajo Menguat, Kolaborasi Komunitas dan Silent Reading Semakin Diminati

Wamanews.id, 17 November 2025 — Gerakan literasi di Kabupaten Wajo kembali menunjukkan penguatan melalui penyelenggaraan kegiatan kolaboratif yang digagas Komunitas Literasi Kopi dan Baca (KOPCA) Wajo bersama berbagai komunitas literasi lain.
Kegiatan ini menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari remaja, orang dewasa, hingga anak-anak yang hadir mengikuti rangkaian aktivitas literasi yang disiapkan penyelenggara.

Ketua KOPCA Wajo, Zainal Bahri Umar, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat serta sinergi antar komunitas yang terus terbangun.
“KOPCA Wajo kembali menggelar kegiatan literasi dengan konsep kolaborasi bersama sejumlah komunitas literasi lainnya di Kabupaten Wajo. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian masyarakat, mulai dari remaja, orang dewasa, hingga anak-anak yang memenuhi area kegiatan untuk mengikuti berbagai rangkaian acara literasi.”
Ia menambahkan bahwa respon positif juga datang dari para pengunjung yang merasa menemukan ruang baru bagi para pecinta buku.
“Salah satu pengunjung yang hadir juga memberikan komentar positif. Ia mengaku senang akhirnya menemukan wadah bagi para pecinta baca dan berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut.”
Zainal berharap kekompakan komunitas literasi di Wajo tetap terjaga sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem literasi daerah.
“Kami berharap kekompakan dari semua komunitas literasi bisa terus terjaga demi mewujudkan literasi untuk Kabupaten Wajo.”
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menandai semakin kuatnya posisi gerakan literasi di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa gerakan literasi di Wajo terus berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Semakin kuatnya kolaborasi antar komunitas literasi diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak kegiatan positif untuk membangun budaya baca di Bumi Lamaddukelleng.”
Salah satu fasilitator Kopca Andi Bau Sunarto menjelaskan kegiatan kolaborasi antar komunitas literasi menjadi langkah pemuda-pemudi untuk memperkuat literasi.
“Kegiatan kolaborasi ini menjadi langkah awal memperkuat posisi pemuda-pemudi Wajo siap bangkitkan literasi di Wajo” jelasnya ABN akronim namanya.
Dirinya mengungkap bahwa kegiatan seperti akan menjadi warna baru bagi dunia literasi di Kabupaten Wajo.
“Kegiatan seperti ini akan menjadi warna baru di kabupaten Wajo” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari komunitas lain. Ketua Komunitas Literasi Planet Kata, Sri Wahyuni, menyampaikan kesan positif terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Jujur, keren banget ya, akhir pekan jadi terasa lebih berarti karena diisi dengan kegiatan yang vibes-nya sepositif ini.” Ungkpanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut memberi dorongan kepada mereka yang sebelumnya berhenti membaca untuk kembali membangun kebiasaan tersebut.
“Teman-teman yang sempat vakum membaca pun jadi kembali termotivasi—seperti temanku tadi yang kembali semangat baca berkat kegiatan ini.” jelasnya
Ia menilai kegiatan ini juga menjadi ruang pertemuan bagi para pecinta buku dari berbagai komunitas.
“Selain itu, kita bisa bertemu sesama pecinta buku, berkolaborasi, dan berdiskusi tentang rekomendasi bacaan seru atau apa pun seputar literasi dari berbagai komunitas yang ada di Wajo.” Katanya.
Sri Wahyuni berharap kegiatan serupa dapat terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak generasi muda.
“Kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan mampu menggaet lebih banyak orang untuk menyukai membaca, khususnya anak-anak remaja.” Katanya.
Di sisi lain, Inisiator Baca di Wajo, Nur Farahiyah Amalina, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan yang diminati adalah Silent Reading Session, yang mengusung konsep sederhana dan inklusif.
“Melalui slogan ‘Datang, Baca, Pulang’, kegiatan Silent Reading Session mengajak siapa saja untuk menikmati waktu membaca dengan cara yang santai dan sederhana…” Jelasnya.
Farah sapaan akrabnya menuturkan, kegiatan tersebut secara rutin diadakan di ruang publik untuk memberikan akses seluas mungkin kepada masyarakat.
“Kegiatan ini rutin diadakan di ruang publik, menciptakan ruang aman, nyaman, dan mudah diakses oleh para pembaca—terutama mereka yang ingin menikmati waktu sendiri tanpa merasa kesepian…” Ujarnya
Ia menjelaskan bahwa suasana membaca bersama dalam keheningan justru mampu meningkatkan motivasi peserta dalam membangun kebiasaan membaca.
“Akhir pekan pun terasa lebih hidup. Membaca bersama membuat suasana terasa lebih positif dan penuh motivasi…” Jelasnya.
Farah berharap kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, agar budaya membaca dapat tumbuh lebih kuat.
“Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak orang terutama generasi muda agar semakin banyak yang jatuh cinta pada kebiasaan membaca.” Harapnya.
Kegiatan literasi lintas komunitas ini menjadi penanda bahwa ekosistem literasi di Wajo terus berkembang dan semakin mendapat tempat di tengah masyarakat. Kolaborasi yang terbangun diharapkan mampu menghadirkan lebih banyak program yang mendorong budaya baca yang berkelanjutan.







