Gagas INTAN–WPL, Pemprov Sulsel Dorong Budaya Belajar ASN Lebih Adaptif dan Efisien

Wamanews.id, 4 Juli 2025 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mengembangkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan memperkenalkan sebuah inisiatif inovatif.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Selatan, Prof. Muhammad Jufri, baru-baru ini memaparkan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) yang diberi nama INTAN–WPL (Internalisasi Budaya Belajar ASN melalui Workplace Learning)dalam Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tahun 2025.
Seminar yang berlangsung dari 16 Juni hingga 4 Juli 2025 ini melibatkan enam kelompok peserta, yang masing-masing mendapatkan supervisi ketat dari tim penguji, coach, serta mentor.
Salah satu dukungan penting datang langsung dari Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, yang turut hadir secara daring sebagai mentor.
Kehadiran dan dukungan Sekda ini menegaskan keseriusan Pemprov Sulsel terhadap proyek yang digagas Prof. Jufri. “Saya menyaksikan langsung bagaimana prosesnya dijalankan secara sistematis, simpatik, dan berbasis data.
Pendekatan metodologis yang kuat menjadi keunggulan utama rancangan ini, dan saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, terutama coach yang terus memberikan bimbingan hingga titik ini,” ujar Jufri Rahman usai mendengarkan paparan tersebut. Jufri Rahman secara tegas menyatakan bahwa Pemprov Sulsel siap mendukung penuh implementasi INTAN–WPL ini.
Akronim INTAN–WPL sendiri memiliki makna mendalam yang mencerminkan esensi program: Internalisasi, Nilai-nilai Budaya Belajar, Tempat Kerja, Adaptif, Nyata, dan WPL adalah Workplace Learning. Pendekatan Workplace Learningini dipilih bukan tanpa alasan. “Kami meyakini bahwa pendekatan Workplace Learning bukan hanya efisien dan kontekstual, tapi menjadi strategi utama membangun ekosistem pembelajaran ASN berkelanjutan,” sebut Jufri Rahman.
Inisiatif ini menjadi semakin relevan mengingat kondisi keuangan nasional yang saat ini menghadapi efisiensi pasca-dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Dalam konteks ini, program pembelajaran berbasis tempat kerja (WPL) hadir sebagai solusi yang praktis, ekonomis, dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kompetensi ASN.
“Saya mendukung sepenuhnya agar INTAN–WPL ini menjadi tonggak gerakan ASN belajar di Sulsel, dan ke depan dapat direplikasi secara nasional,” tegas Jufri Rahman, menunjukkan optimisme bahwa program ini tidak hanya akan berhasil di lingkup Sulsel, tetapi juga dapat menjadi percontohan bagi provinsi lain bahkan diterapkan secara nasional.
Dalam paparannya, Prof. M. Jufri menjelaskan bahwa INTAN–WPL memiliki target implementasi yang terukur. Tujuan jangka pendeknya adalah terlaksananya program percontohan pada lima perangkat daerah strategis di lingkup Pemprov Sulsel dalam waktu tiga bulan ke depan. Ini akan menjadi fase awal untuk menguji efektivitas dan model implementasi program secara nyata.
Sementara itu, target jangka menengahnya adalah replikasi dan institusionalisasi Workplace Learning ke seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, bahkan ke provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Visi ini menunjukkan ambisi besar untuk menyebarkan budaya belajar adaptif ke seluruh birokrasi daerah.
Adapun visi jangka panjangnya adalah masuknya Workplace Learning sebagai kebijakan nasional dalam sistem pengembangan ASN yang berbasis Corporate University. Ini berarti WPL diharapkan menjadi bagian integral dari kerangka pengembangan kapasitas ASN di tingkat nasional, menjadikan pembelajaran bagian tak terpisahkan dari aktivitas kerja sehari-hari.
Prof. Jufri menyadari bahwa perubahan sebesar ini tidak bisa dilakukan sendiri. “Kami menyadari bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak, pimpinan, fasilitator, mentor, dan komunitas ASN pembelajar agar transformasi ini benar-benar terjadi,” pungkas Prof. Jufri.
Pernyataan ini menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen dalam organisasi dan di luar organisasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari pimpinan, partisipasi aktif ASN, serta bimbingan dari para ahli, program INTAN–WPL diharapkan dapat menjadi motor penggerak transformasi budaya belajar ASN di Sulawesi Selatan, menjadikannya lebih adaptif, responsif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.







