Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Nasional

Fluktuasi Harga Pangan: Beras Premium Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Wamanews.id, 7 Oktober 2024 – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan fluktuasi harga sejumlah komoditas pangan di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Panel Harga Bapanas yang dirilis pukul 08.00 WIB, terjadi kenaikan dan penurunan harga pada berbagai komoditas, termasuk beras, cabai, daging, minyak goreng, serta beberapa komoditas lain yang kerap menjadi perhatian masyarakat.

Salah satu perubahan yang signifikan terjadi pada harga beras premium. Harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,19 persen atau Rp30, sehingga menjadi Rp15.550 per kilogram (kg). Meskipun demikian, beras medium justru mencatat penurunan sebesar 0,56 persen atau Rp90, sehingga harga beras medium menjadi Rp13.480 per kg.

Selain itu, harga beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dipasok oleh Bulog juga tercatat mengalami sedikit penurunan, yaitu sebesar 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.550 per kg.

Tidak hanya beras, fluktuasi harga juga terjadi pada komoditas bawang. Harga bawang merah melonjak drastis sebesar 4,15 persen atau Rp1.180, sehingga kini berada di angka Rp29.600 per kg. Selain itu, bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan sebesar 2,22 persen atau Rp880, sehingga harga menjadi Rp40.540 per kg.

Sebaliknya, harga cabai merah keriting justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,39 persen atau Rp120, menjadikan harganya Rp30.700 per kg. Namun, untuk cabai rawit merah, harga justru mengalami kenaikan sebesar 3,24 persen atau Rp1.450, sehingga mencapai harga Rp46.270 per kg.

Perubahan harga cabai ini tentunya menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama di tengah tren permintaan yang fluktuatif, terutama saat musim-musim tertentu.

Untuk komoditas daging, fluktuasi harga juga tercatat. Daging sapi murni mengalami penurunan harga sebesar 0,15 persen atau Rp200, sehingga kini menjadi Rp134.590 per kg. Di sisi lain, harga daging ayam ras mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen atau Rp280, sehingga harga menjadi Rp34.690 per kg. Tidak hanya itu, telur ayam ras juga mengalami kenaikan harga sebesar 1,16 persen atau Rp330, menjadikan harga terbaru sebesar Rp28.710 per kg.

Di sektor komoditas lain, kedelai biji kering impor juga mengalami kenaikan harga sebesar 1,21 persen atau Rp130, sehingga menjadi Rp10.890 per kg. Selain itu, gula konsumsi juga tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 1,90 persen atau Rp340, menjadikan harga terbaru Rp18.200 per kg. Harga gula ini terus mengalami perubahan seiring dengan fluktuasi produksi dan distribusi.

Komoditas minyak goreng juga mengalami pergerakan harga. Minyak goreng kemasan sederhana tetap stabil di harga Rp18.110 per kg, sementara minyak goreng curah mengalami penurunan harga sebesar 2,44 persen atau Rp400, sehingga harga menjadi Rp15.980 per kg. Penurunan harga minyak goreng curah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, terutama yang mengandalkan minyak goreng dalam aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya minyak, harga tepung terigu juga mengalami perubahan. Tepung terigu curah mengalami kenaikan harga sebesar 0,88 persen atau Rp90, sehingga harga menjadi Rp10.260 per kg. Sementara itu, tepung terigu non curah juga tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 0,61 persen atau Rp80, sehingga menjadi Rp13.180 per kg.

Jagung, yang menjadi komoditas penting bagi sektor peternakan, juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga jagung di tingkat peternak naik sebesar 6,81 persen atau Rp410, menjadikan harga terbaru Rp6.430 per kg. Kenaikan harga jagung ini berpotensi memberikan dampak pada sektor peternakan, terutama bagi para peternak yang sangat bergantung pada jagung sebagai pakan ternak.

Selain itu, harga garam halus beryodium juga mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen atau Rp120, menjadikan harga terbaru Rp11.690 per kg. Di sektor perikanan, beberapa jenis ikan mengalami fluktuasi harga. Ikan kembung, misalnya, mengalami kenaikan harga sebesar 3,63 persen atau Rp1.340, sehingga menjadi Rp38.280 per kg. Ikan tongkol juga tercatat naik sebesar 5,54 persen atau Rp1.700, menjadikan harga terbaru Rp32.870 per kg. Namun, tidak semua ikan mengalami kenaikan harga. Ikan bandeng justru tercatat mengalami penurunan harga sebesar 4,55 persen atau Rp1.500, sehingga harga terbaru Rp31.470 per kg.

Fluktuasi harga komoditas pangan ini mencerminkan dinamika pasar yang terus bergerak, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketersediaan stok, distribusi, hingga permintaan pasar. Bapanas terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh Indonesia agar dapat memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Di tengah fluktuasi harga yang terjadi, masyarakat diharapkan tetap bijak dalam mengelola anggaran belanja mereka dan memanfaatkan informasi harga yang tersedia untuk membuat keputusan yang tepat.

Dengan adanya data fluktuasi harga pangan ini, diharapkan pemerintah dan para pemangku kebijakan dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas harga, sehingga kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Related Articles

Back to top button