Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

News

Ungkap Alasan Tayangkan Video Prabowo di Bioskop: Agar Rakyat Paham Kinerja Pemerintah

Wamanews.id, 15 September 2025 – Penayangan video yang menampilkan capaian-capaian Presiden Prabowo Subianto di bioskop sebelum film dimulai tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menanggapi hal tersebut, pihak Istana Kepresidenan memberikan penjelasan resmi mengenai tujuan di balik strategi komunikasi yang tidak biasa ini.

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa penayangan video tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mensosialisasikan kinerja kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia melihat bioskop sebagai ruang publik yang strategis dan sah untuk menyampaikan pesan-pesan penting. 

“Layar bioskop, sebagaimana televisi, media luar ruang, dan lain-lain, juga ruang publik yang bisa diisi dengan berbagai pesan, termasuk pesan komersial. Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden nggak boleh?” ujar Hasan kepada wartawan pada Minggu (14/9/2025).

Hasan menekankan bahwa tujuan utama dari penayangan video ini adalah agar masyarakat mengerti dan paham tentang apa saja yang telah dikerjakan oleh pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. “Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Agar masyarakat paham banyak hal sudah dikerjakan oleh pemerintah,” katanya.

Video yang berdurasi singkat tersebut menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Presiden Prabowo. Di dalamnya, termuat narasi dan data-data konkret dari pencapaian program-program pemerintah, seperti total produksi beras nasional yang mencapai 21.760.000 ton hingga Agustus 2025. 

Video tersebut juga menginformasikan bahwa sebanyak 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi, serta 80 ribu kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih dan 100 Sekolah Rakyat telah resmi diluncurkan.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Istana, Prasetyo Hadi, juga turut buka suara terkait fenomena ini. Ia mengatakan bahwa penyampaian pesan di ruang-ruang publik merupakan hal yang lumrah, asalkan tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kenyamanan. 

“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” kata Prasetyo.

Pernyataan dari kedua pejabat Istana ini secara jelas menegaskan bahwa penggunaan bioskop sebagai media komunikasi adalah langkah yang sah secara hukum dan etis. 

Video tersebut berfungsi sebagai iklan layanan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan memberikan informasi kepada publik mengenai progres pembangunan dan program-program pemerintah. Strategi ini dianggap efektif untuk menjangkau audiens yang luas dan beragam, yang mungkin tidak selalu mengikuti berita melalui media konvensional.

Penulis

Related Articles

Back to top button