7 Maskapai Internasional Resmi Larang Penggunaan Power Bank di Pesawat

Wamanews.id, 8 Oktober 2025 – Penggunaan power bank di pesawat kini menjadi perhatian serius bagi otoritas penerbangan global. Benda yang esensial untuk pengisian daya gawai ini ternyata membawa risiko keamanan tinggi, terutama karena bahan baterai lithium-ion yang sangat mudah terbakar jika terjadi kerusakan, kesalahan penggunaan, atau penuaan perangkat.
Berdasarkan data Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, tercatat lebih dari 500 insiden terkait baterai lithium terjadi dalam dua dekade terakhir, meliputi timbulnya asap, api, hingga suhu ekstrem.
Menyusul meningkatnya kekhawatiran ini, sejumlah maskapai internasional terkemuka telah mengambil langkah tegas dengan melarang atau memperketat aturan penggunaan power bank di dalam kabin pesawat.
Beberapa maskapai bahkan melarang total penggunaan power bank selama penerbangan. Larangan ini diberlakukan efektif setelah adanya insiden kebakaran yang terjadi di maskapai internasional yang diduga berasal dari power bank.
Berikut adalah tujuh maskapai internasional yang telah menerapkan larangan dan pembatasan ketat terhadap power bank:
- Emirates: Mulai efektif 1 Oktober 2025, Emirates melarang penggunaan power bank dalam penerbangannya. Meskipun masih bisa dibawa ke dalam kabin, perangkat ini tidak boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat lain ataupun diisi menggunakan sumber daya pesawat.
- Thai Airways: Maskapai ini secara resmi melarang penggunaan dan pengisian daya power bankdi dalam pesawat sejak 15 Maret. Kebijakan ini merupakan respons langsung terhadap insiden kebakaran yang diduga kuat berasal dari perangkat tersebut.
- Hong Kong Airlines: Otoritas penerbangan Hong Kong melarang penggunaan power bankselama penerbangan mulai 7 April, setelah insiden kebakaran terjadi di salah satu pesawat mereka yang terbang dari Hangzhou.
- Singapore Airlines: Maskapai ini melarang penumpang mengisi daya perangkat menggunakan power bank saat penerbangan. Larangan ini juga berlaku untuk pengisian daya melalui port USBpesawat.
- EVA Air (Taiwan): Maskapai asal Taiwan ini melarang penggunaan charger portable di udara demi keselamatan. Selain itu, power bank dan baterai lithium cadangan dilarang total dibawa dalam bagasi terdaftar. Baterai tersebut harus dibawa dalam bagasi kabin dan disimpan dengan benar.
Selain larangan penggunaan, maskapai juga memperketat aturan kapasitas dan lokasi penyimpanan:
- AirAsia: Penumpang AirAsia hanya diizinkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 watt-jam (Wh) atau 20.000 miliampere-jam (mAh). Batasan kapasitas ini diterapkan untuk meminimalkan risiko insiden yang berkaitan dengan baterai berdaya besar selama penerbangan.
- Maskapai Korea Selatan: Korea Selatan melarang penumpang menyimpan power bank di kompartemen bagasi kabin di atas kepala. Aturannya, perangkat ini hanya boleh disimpan di saku kursi atau di bawah kursi penumpang. Pengisian daya power bank melalui colokan USB di kursi juga dilarang.
Peningkatan keamanan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh penumpang: meskipun power bankadalah barang penting, keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Penumpang diwajibkan memahami dan mematuhi aturan kapasitas, penyimpanan, dan larangan penggunaan power bank yang telah ditetapkan oleh maskapai.