Wajo Bersatu di Festival Danau Tempe 2024

Wamanews.id, 21 Agustus 2024 – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan Festival Danau Tempe yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo.
Jufri Rahman mengungkapkan harapannya agar acara tersebut dapat terus dikembangkan dan menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pernyataan ini disampaikan Jufri Rahman saat menerima laporan dari Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu, di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada Senin, 19 Agustus 2024.
Festival Danau Tempe, yang telah menjadi salah satu event tahunan di Kabupaten Wajo, kembali diadakan pada tahun 2024 ini. Festival ini dimulai pada tanggal 22 Agustus dan akan berlangsung hingga 28 Agustus 2024.
Lokasi utama dari kegiatan ini adalah Lapangan Merdeka Sengkang, yang menjadi pusat berbagai kegiatan selama festival berlangsung. Festival ini menampilkan beragam acara, mulai dari lomba perahu tradisional, pameran produk lokal, hingga pertunjukan seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Jufri Rahman menyampaikan dukungannya terhadap Pemerintah Kabupaten Wajo yang telah sukses menggelar Festival Danau Tempe. Ia berharap festival ini dapat terus dikembangkan sehingga mampu menarik minat wisatawan yang lebih luas, baik dari dalam maupun luar negeri. “
Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Wajo yang melaksanakan Festival Danau Tempe,” ujar Jufri Rahman dengan penuh antusias. Menurutnya, festival semacam ini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi masyarakat setempat, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mempromosikan pariwisata dan budaya lokal ke kancah internasional.
Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, turut mengundang Jufri Rahman untuk hadir pada penutupan festival yang akan digelar pada tanggal 28 Agustus 2024.
“Insya Allah kita lihat, semoga kita bisa hadiri acara yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo,” kata Jufri Rahman merespons undangan tersebut. Kehadiran Sekda Sulsel pada penutupan festival tentu akan menjadi momentum penting yang dapat meningkatkan citra Festival Danau Tempe di mata publik.
Tidak hanya membahas festival, dalam pertemuan tersebut, Andi Bataralifu juga mengungkapkan rencana besar lainnya, yakni pembangunan stadion di Kabupaten Wajo. Rencana ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Wajo dalam meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di daerah tersebut.
Dengan adanya stadion baru, diharapkan Wajo dapat menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga tingkat regional dan nasional, yang tentunya juga akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan pariwisata setempat.
Pelaksanaan Festival Danau Tempe tahun ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Wajo dalam mengembangkan potensi daerahnya. Danau Tempe sendiri merupakan salah satu danau terbesar di Sulawesi Selatan yang memiliki keindahan alam dan kekayaan hayati yang luar biasa.
Melalui festival ini, diharapkan masyarakat luas, terutama generasi muda, dapat lebih mengenal dan mencintai kekayaan alam serta budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Wajo.
Festival Danau Tempe tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Kabupaten Wajo. Keberlanjutan festival ini sangat penting dalam upaya melestarikan tradisi dan kebudayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang.
Selain itu, festival ini juga menjadi wahana untuk menggerakkan roda perekonomian lokal, terutama melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan antusiasme masyarakat, Festival Danau Tempe diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan.
Kehadiran festival ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menggelar event serupa yang dapat mengangkat potensi lokal dan memperkuat kebanggaan akan budaya dan tradisi bangsa.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan