Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Sering Cemas Saat Naik Pesawat? Ahli Bagikan Tips Jitu Atasi Aerophobia

Wamanews.id, 11 Agustus 2025 – Bagi sebagian orang, bepergian menggunakan pesawat terbang adalah hal yang menyenangkan. Namun, tidak sedikit pula yang mengalami ketakutan dan kecemasan luar biasa, sebuah kondisi yang dikenal sebagai aerophobia. 

Kondisi ini sering kali dipicu oleh berita-berita kecelakaan udara yang menegangkan atau pengalaman buruk saat mengalami turbulensi. Akar dari rasa cemas ini, menurut para ahli, adalah perasaan kehilangan kendali saat berada di ketinggian.

Mengatasi aerophobia tidak semudah fobia lain, yang biasanya bisa diatasi dengan terapi pemaparan bertahap. Hal ini dijelaskan oleh Tom Bunn, seorang pensiunan kapten maskapai sekaligus terapis fobia penerbangan. Ia menyarankan untuk memulai dengan langkah-langkah kecil. 

“Terapi pemaparan bertahap sulit dilakukan, jadi mulailah dari langkah kecil,” ujarnya. Langkah kecil ini bisa berupa kegiatan sederhana seperti melihat pesawat lepas landas dari kejauhan atau mengunjungi bandara bersama orang terdekat untuk membiasakan diri dengan lingkungan penerbangan.

Terapis lain, Prerna Menon, menambahkan bahwa momen-momen paling krusial yang bisa memperburuk rasa tidak berdaya adalah saat lepas landas, mendarat, dan terutama saat terjadi turbulensi. Untuk mengurangi getaran yang sering kali menjadi pemicu kecemasan, ada saran yang sedikit berbeda dari para ahli terkait pemilihan tempat duduk. 

Menon menyarankan untuk memilih kursi di bagian depan pesawat atau tepat di atas sayap, di mana getaran lebih sedikit terasa. Namun, pelatih kecemasan Paul Tizzard merekomendasikan kursi di bagian tengah pesawat. Anda bisa mencoba mana yang paling nyaman bagi Anda.

Selain langkah-langkah di atas, para ahli juga membagikan beberapa latihan yang bisa dilakukan secara mandiri untuk menenangkan diri saat berada di dalam pesawat:

  1. Grounding 5-4-3-2-1: Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan fokus ke momen saat ini, menjauhkan pikiran dari ketakutan yang tidak rasional. Caranya, coba identifikasi 5 hal yang bisa Anda lihat, 4 hal yang bisa Anda sentuh, 3 hal yang bisa Anda dengar, 2 hal yang bisa Anda cium, dan 1 hal yang bisa Anda rasakan. Metode ini efektif mengalihkan perhatian dari kecemasan ke lingkungan sekitar.
  2. Aktivitas Taktil: Melakukan aktivitas yang melibatkan tangan juga sangat membantu. Merajut, menggambar, atau bermain dengan fidget toy dapat mengalihkan fokus pikiran dari rasa cemas. Aktivitas ini membuat tangan sibuk, sehingga otak tidak punya waktu untuk fokus pada ketakutan.
  3. Pola Napas 4-7-8: Latihan pernapasan ini dirancang untuk menenangkan sistem saraf secara instan. Caranya, tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, dan hembuskan perlahan selama 8 detik. Ulangi beberapa kali hingga Anda merasa lebih tenang. Pola ini membantu menurunkan detak jantung dan meredakan ketegangan.

Menon juga menyarankan untuk melatih diri dengan melihat gambar-gambar pesawat yang netral, bukan menonton video kecelakaan atau turbulensi yang menegangkan di media sosial. Terapi paparan terkontrol ini dapat membantu otak mengasosiasikan pesawat dengan hal-hal yang tidak menakutkan.

Jika aerophobia muncul secara tiba-tiba di usia dewasa, Bunn menyarankan untuk memeriksa faktor stres lain dalam hidup. “Mungkin saja fobia ini adalah manifestasi dari rasa tidak berdaya yang dipicu oleh masalah lain di kehidupan Anda,” tutupnya.

Penulis

Related Articles

Back to top button