Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

News

Miris! Puskesmas Dimong Madiun Kedapatan Kibarkan Bendera Merah Putih Robek, Simbol Negara Seolah Terabaikan

Wamanews.id, 20 Desember 2025 – Pemandangan memprihatinkan terlihat di halaman Puskesmas Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebagai instansi pelayanan publik di bawah naungan pemerintah, puskesmas tersebut justru kedapatan mengibarkan Bendera Merah Putih dalam kondisi rusak dan robek pada Jumat (19/12/2025). 

Kejadian ini memicu kritik tajam terkait etika penghormatan terhadap simbol negara di lingkungan aparatur pemerintah. Kondisi bendera yang sudah tidak layak tersebut pertama kali terpantau oleh sejumlah jurnalis lokal sekitar pukul 11.45 WIB. 

Berdasarkan pantauan di lokasi, kain bendera tampak lusuh, warnanya mulai memudar, dan terdapat sobekan yang cukup lebar di bagian ujungnya. Meskipun kondisi bendera sangat kontras dengan megahnya bangunan puskesmas, kain tersebut tetap dibiarkan berkibar tertiup angin tanpa ada upaya perbaikan dari pihak pengelola.

Ironisnya, aktivitas pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas Dimong terpantau tetap berjalan normal seperti hari-hari biasanya. Para pegawai tampak sibuk melayani pasien yang datang, namun seolah menutup mata terhadap kondisi bendera yang berkibar di halaman depan kantor mereka. Tidak terlihat ada inisiatif dari satu pun pegawai untuk menurunkan atau mengganti bendera tersebut dengan yang baru.

Sejumlah warga yang sedang mengantre pelayanan kesehatan mengaku tidak menyadari kondisi bendera tersebut. Beberapa di antaranya mengira bendera tersebut masih dalam keadaan layak karena posisinya yang cukup tinggi. “Saya tidak terlalu memperhatikan ke atas, saya kira ya masih bagus saja karena ini kan kantor pemerintah,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh awak media kepada Kepala Puskesmas Dimong, drg. Niken S, tidak membuahkan hasil. Saat didatangi ke kantornya, salah seorang pegawai yang mengaku sebagai Kepala Tata Usaha (KTU) menyebutkan bahwa pimpinan sedang tidak berada di lokasi.

“Ibu sedang keluar. Saya tidak tahu apakah akan kembali ke puskesmas atau langsung pulang, karena ini hari Jumat,” ungkap pegawai tersebut. Ketidakhadiran pimpinan di saat jam kerja ini menambah daftar pertanyaan publik terkait pengawasan internal di puskesmas tersebut. Bahkan, pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp yang dikirimkan sejak pukul 12.03 WIB pun tidak mendapatkan respons hingga berita ini ditayangkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr. Heri Setyana, saat dimintai keterangan melalui pesan singkat hanya memberikan jawaban singkat. Ia menyatakan akan menindaklanjuti temuan tersebut kepada pihak puskesmas. “Saya konfirmasi ke kepala puskesmasnya,” tulis dr. Heri singkat.

Kejadian ini juga mendapat perhatian serius dari Mayor TNI (Purn) Waluyo. Menurutnya, mengibarkan bendera yang rusak atau robek bukan sekadar masalah teknis, melainkan cerminan dari merosotnya semangat nasionalisme di kalangan aparatur negara. 

Ia menegaskan bahwa Bendera Merah Putih adalah identitas bangsa yang harus dijaga kehormatannya setiap saat.

“Ini bukan sekadar soal selembar kain bendera, tetapi soal sikap kebangsaan dan etika. Nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda dan aparatur sipil, perlu terus dibina secara rutin,” tegas Waluyo.

Ia menambahkan bahwa pembinaan karakter kebangsaan seharusnya dilakukan secara berkelanjutan. Waluyo bahkan menawarkan diri untuk membantu proses pembinaan jika dibutuhkan, agar insiden memalukan yang merendahkan martabat simbol negara seperti ini tidak terulang kembali di instansi manapun, terutama di wilayah Kabupaten Madiun.

Penulis

Related Articles

Back to top button