Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Mengungkap 13 Negara dengan Angka Perceraian Tertinggi di Dunia: Apa Penyebabnya?

Wamanews.id, 9 Mei 2025 – Perceraian merupakan fenomena sosial yang mempengaruhi banyak pasangan di seluruh dunia. Namun, tingkat perceraian tidaklah seragam di setiap negara. Beberapa negara mencatatkan angka perceraian yang sangat tinggi, sementara negara lain relatif rendah. Berikut adalah 13 negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia menurut data terbaru:

1. Portugal – 94%

Portugal menempati posisi teratas dengan tingkat perceraian mencapai 94%. Angka ini menunjukkan bahwa hampir semua pernikahan di Portugal berakhir dengan perceraian. Faktor-faktor seperti perubahan nilai sosial dan pergeseran pandangan terhadap pernikahan berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian di negara ini.

2. Spanyol – 85%

Spanyol berada di urutan kedua dengan tingkat perceraian 85%. Proses perceraian yang relatif mudah dan cepat menjadi salah satu alasan tingginya angka perceraian di negara ini.

3. Luxembourg – 79%

Luxembourg mencatatkan angka perceraian sebesar 79%. Kebijakan sosial yang mendukung kemandirian individu dan kemudahan dalam proses perceraian menjadi faktor penyebab tingginya angka perceraian di negara ini.

4. Finlandia – 55%

Finlandia memiliki tingkat perceraian sebesar 55%. Meskipun angka ini relatif tinggi, sistem kesejahteraan sosial yang kuat dan dukungan terhadap individu pasca perceraian membantu mengurangi dampak negatif dari perceraian.

5. Cuba – 55%

Cuba juga mencatatkan angka perceraian sebesar 55%. Faktor ekonomi dan sosial menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian di negara ini.

6. Swedia – 50%

Swedia memiliki tingkat perceraian sebesar 50%. Kebijakan sosial yang mendukung kesetaraan gender dan kemandirian individu berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian di negara ini.

7. Perancis – 51%

Perancis mencatatkan angka perceraian sebesar 51%. Perubahan nilai sosial dan pandangan terhadap pernikahan menjadi faktor penyebab tingginya angka perceraian di negara ini.

8. Belgia – 53%

Belgia memiliki tingkat perceraian sebesar 53%. Faktor ekonomi dan sosial menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian di negara ini.

9. Kanada – 47%

Kanada mencatatkan angka perceraian sebesar 47%. Sistem hukum yang mendukung perceraian dan kebijakan sosial yang mendukung kemandirian individu berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian di negara ini.

10. Belanda – 48%

Belanda memiliki tingkat perceraian sebesar 48%. Kebijakan sosial yang mendukung kesetaraan gender dan kemandirian individu berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian di negara ini.

11. Jerman – 38%

Jerman mencatatkan angka perceraian sebesar 38%. Faktor ekonomi dan sosial menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian di negara ini.

12. Jepang – 35%

Jepang memiliki tingkat perceraian sebesar 35%. Perubahan nilai sosial dan pergeseran pandangan terhadap pernikahan menjadi faktor penyebab tingginya angka perceraian di negara ini.

13. Polandia – 33%

Polandia mencatatkan angka perceraian sebesar 33%. Faktor ekonomi dan sosial menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian di negara ini.

Tingginya angka perceraian di beberapa negara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Perubahan Nilai Sosial: Pergeseran pandangan terhadap pernikahan dan keluarga dapat mempengaruhi keputusan untuk bercerai.
  • Kemudahan Proses Perceraian: Proses perceraian yang mudah dan cepat dapat mempermudah individu untuk mengakhiri pernikahan.
  • Kemandirian Finansial: Peningkatan kemandirian finansial, terutama bagi perempuan, memungkinkan individu untuk hidup mandiri setelah perceraian.
  • Dukungan Sosial: Sistem kesejahteraan sosial yang kuat dapat membantu individu pasca perceraian untuk beradaptasi dan mengurangi dampak negatif.

Tingginya angka perceraian di beberapa negara mencerminkan perubahan sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun perceraian sering dianggap sebagai kegagalan, namun dalam konteks tertentu, perceraian dapat menjadi solusi untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat. Penting bagi setiap individu untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk bercerai dan mencari dukungan yang diperlukan untuk menghadapinya.

Penulis

Related Articles

Back to top button