Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

News

Kisah Viral Melda Safitri: Dicerai Suami Lulus PPPK, Pulang dengan Harga Diri Utuh dan Dukungan Tetangga 

Wamanews.id, 22 Oktober 2025 – Sebuah kisah yang datang dari Aceh Selatan telah menjadi viral di media sosial, menyoroti tentang nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan harga diri seorang perempuan. 

Melda Safitri (33) harus menghadapi kenyataan pahit diceraikan sang suami tepat setelah suaminya lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tiga hari sebelum pelantikan. 

Alasan sepel ketiadaan lauk di meja makan menjadi pemicu perpisahan yang menyisakan luka mendalam.

Peristiwa itu terjadi pada 14 Agustus 2025. Suami Fitri pulang kerja dan marah karena tak ada lauk. 

Fitri, yang memang tak punya uang belanja, mencoba menjelaskan. “Bagaimana saya mau masak nasi dan lauk kalau memang tidak ada apa pun di rumah,” ujarnya lirih. Pertengkaran singkat berujung pada ucapan fatal dari sang suami: “Kamu Fitri, saya ceraikan satu, dua, tiga.”

Tiga hari setelah perceraian, pada 17 Agustus 2025, suami Fitri dilantik sebagai PPPK. Ironi ini begitu menusuk hati, mengingat Fitri adalah sosok yang menemani sang suami dari nol, bahkan membelikan baju Korpri dari hasil jualan sayur dan cabai.

“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. 

Padahal kami berjuang bersama,” ungkap Fitri, menyiratkan dugaan bahwa kenaikan status sosial sang suami menjadi pemicu keretakan rumah tangga mereka. Fitri kini harus memulai hidup baru bersama dua anaknya di rumah orang tuanya di Aceh Selatan, bertahan hidup dengan berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah. 

Meski telah berupaya menuntut keadilan, ia merasa perjuangannya belum dihargai. “Saya sudah ke sana kemari, tapi cuma dipandang sebelah mata,” keluhnya.

Meskipun menghadapi kekecewaan dan keterpurukan, Fitri memilih untuk tidak terlarut dalam kesedihan. Ia menyalurkan perasaannya melalui unggahan di Facebook, yang kemudian menjadi viral dan banyak dikutip warganet, menyentuh hati ribuan orang:

“Hargailah wanita yang menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian. Tidaklah harta, pangkat, dan jabatan dibawa mati.”

Pesan ini bukan sekadar curahan hati, melainkan pengingat tentang nilai-nilai sejati dalam hidup dan pernikahan yang seringkali terlupakan di tengah ambisi. 

KFitri menegaskan bahwa ia tidak bermaksud membuka aib, melainkan ingin dihargai atas pengorbanannya.

Kisah Fitri semakin menyentuh ketika video kepulangannya ke rumah orang tua viral. Para tetangganya mengantar dengan linangan air mata dan dukungan penuh, bahkan menawarkan tempat tinggal. 

“Tidak usahlah pulang, tinggal kau pilih saja di sini rumah yang ingin kau tempati menginap,” ujar seorang emak-emak, menunjukkan solidaritas sosial yang kuat.

Fitri menutup kisahnya dengan kalimat penuh keikhlasan dan harga diri: “Saya tidak malu pulang ke rumah orang tua. Yang penting, saya pulang dengan harga diri yang masih utuh.” Kisah Melda Safitri menjadi cermin betapa nilai-nilai kemanusiaan dan harga diri tak bisa ditukar dengan harta, pangkat, atau jabatan.

Penulis

Related Articles

Back to top button