Jangan Merasa Aman, Orang Kurus Ternyata Juga Bisa Terkena Diabetes Tipe 5

Wamanews.id, 11 Mei 2025 – Jika selama ini diabetes dikenal sebagai penyakit yang identik dengan obesitas, gaya hidup manis, dan pola makan berlebih, kini paradigma itu perlu direvisi. Sebuah temuan baru mengungkap bahwa orang dengan tubuh kurus dan kekurangan gizi juga bisa terserang diabetes tipe 5, jenis diabetes yang mulai banyak ditemukan di Indonesia.
dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, seorang spesialis penyakit dalam, menyampaikan penjelasan ini dalam siaran resmi Kementerian Kesehatan RI melalui kanal YouTube pada Jumat (9/5/2025). Ia menyebut bahwa diabetes tipe 5 berbeda dari tipe-tipe diabetes yang umum dikenal masyarakat.
“Biasanya kalau kita dengar kata ‘diabetes’, langsung terbayang tubuh gemuk, banyak makan manis, dan kurang olahraga. Tapi sekarang, kasus diabetes tipe 5 justru ditemukan pada mereka yang kurus dan mengalami malnutrisi kronis,” kata dr. Ahmad Akbar.
Diabetes tipe 5 merupakan jenis diabetes yang berkaitan erat dengan malnutrisi atau kekurangan gizi jangka panjang, khususnya kekurangan protein dan energi. Penyakit ini memunculkan tantangan baru di dunia medis, karena tidak muncul dari kelebihan makanan, tetapi justru dari kekurangan asupan gizi.
Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh gangguan autoimun, dan tipe 2 yang dipicu oleh resistensi insulin akibat obesitas, diabetes tipe 5 disebabkan oleh kerusakan pankreas karena malnutrisi. Kekurangan gizi menyebabkan pankreas tidak mampu memproduksi insulin dengan cukup karena sel-sel beta di dalamnya mengalami atrofi(pengecilan) atau bahkan mati.
Malnutrisi yang berlangsung lama juga bisa memicu kondisi serius lain seperti pankreatitis(peradangan pankreas), hingga fibrosis pankreas yang memperburuk kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah.
Orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di bawah 18,5 masuk dalam kategori malnutrisi dan berisiko tinggi mengidap diabetes tipe 5. Risiko lebih besar dialami oleh remaja, dewasa muda, dan anak-anak di wilayah dengan masalah gizi kronis.
“Banyak ditemukan pada masyarakat yang tidak cukup asupan gizi sejak kecil, apalagi bila kebutuhan nutrisi penting seperti protein dan kalori tidak terpenuhi pada masa tumbuh kembang,” jelas dr. Ahmad.
Gejala diabetes tipe 5 serupa dengan gejala klasik diabetes lain, di antaranya:
- Sering haus dan buang air kecil
- Mudah lapar dan lelah
- Kesemutan pada tangan/kaki
- Penglihatan kabur
Untuk mendiagnosisnya, dokter akan melakukan pemeriksaan gula darah puasa, kadar HbA1c, dan insulin dalam darah.
Berbeda dengan penanganan untuk penderita obesitas, pada kasus diabetes tipe 5, fokus utamanya adalah pemenuhan gizi yang memadai dan peningkatan status nutrisi.
dr. Ahmad menekankan pentingnya pencegahan sejak dini, khususnya pada masa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Nutrisi yang baik selama masa ini sangat krusial dalam membentuk fungsi organ, termasuk pankreas.
“Jangan menunggu sampai terlambat. Asupan nutrisi seimbang sejak dini harus jadi prioritas, terutama di daerah-daerah yang masih rawan kekurangan gizi,” tegasnya.
Kini jelas bahwa diabetes bukan hanya penyakit orang gemuk. Dengan munculnya diabetes tipe 5, masyarakat harus semakin waspada terhadap kondisi gizi buruk yang ternyata juga bisa memicu penyakit kronis ini.
Mari waspada dan perhatikan nutrisi keluarga sejak dini. Sehat bukan hanya soal angka timbangan, tapi juga soal bagaimana tubuh mampu bekerja dengan optimal berkat asupan gizi yang cukup.