Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Kesehatan

Gen Alpha Terancam Diabetes! Kemenkes Ungkap Penyebab dan Cara Mencegahnya

Wamanews.id, 19 Oktober 2024 – Generasi Alpha, yang mencakup anak-anak kelahiran tahun 2010 hingga 2025, ternyata berisiko tinggi mengidap diabetes.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), Dante Saksono Harbuwono, dalam sesi tanya jawab yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan melalui akun Instagram resminya (@kemenkes_ri) pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Dante menjelaskan bahwa diabetes tidak hanya mengintai orang dewasa, tetapi juga anak-anak, dengan berbagai penyebab yang berbeda.

Dante mengungkapkan bahwa diabetes yang dialami oleh anak-anak cenderung merupakan diabetes tipe 1, sedangkan pada orang dewasa lebih sering ditemukan tipe 2.

“Diabetes pada anak itu dikategorikan sebagai diabetes tipe 1, sedangkan pada dewasa adalah tipe 2,” ujar Dante. Hal ini menunjukkan bahwa risiko diabetes pada Generasi Alpha berbeda dari risiko yang dialami oleh generasi-generasi sebelumnya.

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Dante menjelaskan bahwa diabetes tipe 1 pada anak-anak umumnya disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat pankreas mereka tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini adalah bawaan sejak lahir dan bukan disebabkan oleh faktor keturunan.

“Diabetes tipe 1 bukan genetik yang diturunkan atau hereditary, tetapi karena kelainan genetik yang sudah ada sejak lahir,” jelasnya. Sebaliknya, diabetes tipe 2 yang biasanya menyerang orang dewasa cenderung disebabkan oleh faktor keturunan, di mana orang tua yang menderita diabetes berpotensi menurunkan risiko penyakit ini kepada anak-anak mereka.

Selain faktor genetik, ada juga penyebab lain yang meningkatkan risiko diabetes tipe 1 pada Generasi Alpha. Dante menjelaskan bahwa infeksi virus dan penyakit autoimun yang menyerang pankreas turut berperan dalam menyebabkan diabetes pada anak. Namun, faktor ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

“Ada beberapa teori yang masih perlu dibuktikan mengenai penyebab anak-anak terkena diabetes, salah satunya adalah infeksi virus dan penyakit autoimun,” tambahnya.

Banyak orang tua yang mengira bahwa diabetes selalu berkaitan dengan berat badan yang berlebih, terutama pada anak-anak. Namun, Dante membantah hal ini, terutama ketika membahas perbedaan antara penderita diabetes asal Asia dan Kaukasia.

Menurutnya, orang Asia tidak selalu gemuk meski menderita diabetes. Pada penderita diabetes asal Asia, masalahnya terletak pada pankreas yang menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit, bukan pada resistensi insulin seperti yang terjadi pada orang Kaukasia.

“Pada orang Asia, penyebab diabetes adalah pankreasnya kurang menghasilkan insulin. Sedangkan pada orang Kaukasia, insulinnya tidak bisa digunakan, sehingga mereka cenderung mengalami resistensi insulin,” jelasnya.

Fenomena ini menyebabkan beberapa orang yang tampak kurus juga bisa mengidap diabetes. Bahkan, ketika diabetes tidak terkontrol dengan baik, berat badan penderita justru cenderung turun drastis. “Orang yang tidak gemuk pun bisa terkena diabetes, dan jika tidak terkontrol, berat badan mereka bisa turun dengan signifikan,” tambah Dante.

Salah satu gejala utama diabetes tipe 1 pada Generasi Alpha adalah tumbuh kembang anak yang tidak optimal dan berat badan yang menyusut secara tiba-tiba. Dante menyarankan agar para orang tua mewaspadai tanda-tanda ini dan segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan jika ditemukan masalah dalam pertumbuhan anak.

“Pada diabetes tipe 1 yang sering terjadi pada anak-anak, gejalanya biasanya terlihat pada tumbuh kembang yang tidak optimal dan berat badan yang menyusut,” tegas Dante.

Sayangnya, hingga saat ini diabetes belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk mencegah komplikasi yang bisa muncul akibat diabetes, seperti stroke, serangan jantung, gangguan ginjal, hingga risiko amputasi.

“Mengobati diabetes bukan sekadar mengendalikan gula darah, tetapi yang paling penting adalah mencegah komplikasi yang bisa muncul akibat diabetes,” jelas Dante.

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, Dante menegaskan pentingnya menjaga agar kondisi diabetes tetap terkontrol. Dengan pengelolaan yang baik, penderita diabetes dapat mengurangi risiko komplikasi yang membahayakan. “Orang yang sudah terkena diabetes pada umumnya akan terus memiliki penyakit tersebut, tetapi yang terpenting adalah menjaga agar diabetes mereka tetap terkontrol sehingga tidak memicu komplikasi,” pungkasnya.

Generasi Alpha dihadapkan pada risiko tinggi mengidap diabetes, khususnya diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh faktor genetik sejak lahir. Selain faktor genetik, infeksi virus dan penyakit autoimun juga diduga menjadi pemicu tambahan. Meskipun ada banyak miskonsepsi terkait hubungan antara diabetes dan berat badan, Dante menjelaskan bahwa diabetes pada orang Asia lebih disebabkan oleh produksi insulin yang rendah, bukan resistensi insulin.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai gejala tumbuh kembang yang tidak optimal pada anak-anak mereka dan segera melakukan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Penulis

Related Articles

Back to top button