Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

News

Gawat! 2 Dapur Program Makan Bergizi Gratis Karimun Tercemar Bakteri, Operasional Dihentikan

Wamanews.id, 11 Oktober 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan memastikan asupan gizi anak-anak di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), menghadapi kendala serius. 

Dua dapur yang bertanggung jawab dalam penyediaan makanan program tersebut terpaksa dihentikan sementara operasionalnya setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri berbahaya.

Kepala Regional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri), Anindita Ayu, mengonfirmasi temuan ini. Balai Labkesmas Kota Batam telah memeriksa sampel makanan dari kedua dapur tersebut di laboratorium.

“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini, keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi Antara di Batam, Sabtu (11/10/2025), sebagaimana dilansir dari Republika.co.id.

Hasil uji lab menunjukkan bahwa kedua dapur yang berlokasi di wilayah Meral dan Sungai Lakam tersebut positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kedua jenis bakteri ini dikenal sebagai penyebab utama keracunan makanan dan masalah pencernaan serius, terutama pada anak-anak yang memiliki sistem imun lebih rentan.

Anindita menegaskan bahwa pihaknya langsung bertindak cepat terhadap dapur-dapur yang terbukti tidak memenuhi standar kebersihan. Kebijakan penghentian operasional sementara ini bersifat wajib bagi pengelola kedua dapur.

Sebagai langkah perbaikan, pengelola masing-masing dapur MBG tersebut diwajibkan untuk segera memperbaiki sarana pengolahan makanan mereka agar sesuai dengan standar sanitasi dan kebersihan yang ketat. 

Selain itu, seluruh pengelola dapur MBG di Kepri, termasuk yang bermasalah, juga diinstruksikan untuk segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini.

“Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” kata Anindita, menekankan pentingnya mutu dan keamanan pangan bagi anak-anak penerima manfaat.

Saat ini, terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 unit berstatus operasional aktif dan sisanya masih dalam proses persiapan. Anindita menjelaskan bahwa tim dari pusat akan melakukan audit khusus hanya pada dapur-dapur yang ditemukan bermasalah ini, bukan seluruh dapur di Kepri.

Koordinasi yang erat terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.

“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” pungkas Anindita. 

Langkah tegas ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG dan menjamin kesehatan anak-anak penerima bantuan.

Penulis

Related Articles

Back to top button