Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Bangkitkan Semangat Nasionalisme! 4 Film Perjuangan Kemerdekaan Ini Cocok Ditonton Saat HUT RI 17 Agustus

Wamanews.id, 9 Agustus 2025 – Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus merupakan momen istimewa untuk mengenang jasa para pahlawan dan merenungi arti kemerdekaan. Salah satu cara paling seru dan mendalam untuk merayakan hari bersejarah ini adalah dengan menonton film-film bertema perjuangan kemerdekaan. 

Film-film ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga jendela waktu yang mengajak kita menyelami beratnya perjuangan bangsa dalam mengusir penjajah.

Dengan visual yang memukau dan alur cerita yang menyentuh, film bertema kemerdekaan mampu membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. 

Film-film ini juga berfungsi sebagai media edukasi, menggambarkan pertempuran fisik di medan perang, strategi diplomasi di meja perundingan, hingga pengorbanan personal yang luar biasa. Jika Anda sedang mencari tontonan yang tepat untuk memeriahkan 17 Agustus nanti, berikut adalah empat film bertema perjuangan yang patut masuk dalam daftar pilihan Anda.

1. Kadet 1947 (2021)

Film yang tayang perdana pada tahun 2021 ini menjadi pilihan pertama yang sangat direkomendasikan. Kadet 1947 mengangkat kisah nyata yang terinspirasi dari misi serangan udara pertama yang dilakukan Angkatan Udara (AU) Indonesia. Disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia, film ini menyoroti keberanian sekelompok kadet muda dari sekolah penerbangan AU di Maguwo, Yogyakarta. 

Meskipun minim pengalaman, mereka bertekad untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dengan melancarkan misi udara ke markas pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada tahun 1947.

Latar belakang cerita ini terjadi setelah Perundingan Linggarjati, di mana Belanda seharusnya mengakui kemerdekaan Indonesia. Namun, Belanda justru melancarkan serangan kembali. Film ini tidak hanya menyajikan adegan aksi yang menegangkan, tetapi juga sisi emosional dari para tokohnya yang harus meninggalkan keluarga demi perjuangan. 

Melalui alur cerita yang menyentuh, film ini menjadi pengingat bahwa keberanian bukanlah milik mereka yang berpengalaman saja, tetapi juga milik mereka yang memiliki tekad dan cinta pada bangsanya.

2. Merah Putih (2009)

Film ini merupakan bagian pertama dari trilogi epik Trilogi Merdeka yang berlatar masa Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947. Film Merah Putih menceritakan perjalanan lima pria dengan latar belakang yang berbeda-beda, namun disatukan oleh tujuan yang sama: mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah Amir (Lukman Sardi), Marius (Darius Sinathrya), Thomas (Donny Alamsyah), Soerono (Zumi Zola), dan Dayan (Rifnu Wikana), yang dipertemukan di Sekolah Tentara Rakyat.

Kisah mereka dimulai setelah lulus, ketika sebuah penyerangan mendadak oleh Belanda menghancurkan markas dan menewaskan banyak kawan seperjuangan. Dengan peralatan seadanya, mereka harus berjuang melanjutkan misi di tengah medan perang. Film ini menyoroti bagaimana perbedaan latar belakang yang awalnya memicu gesekan justru memperkuat rasa persatuan mereka.

3. Darah Garuda (2010)

Melanjutkan kisah dari film sebelumnya, Darah Garuda adalah bagian kedua dari “Trilogi Merdeka.” Film yang juga disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn ini berkisah tentang sekelompok kadet heroik yang bergerilya di Pulau Jawa pada tahun 1947. Terpecah oleh rahasia masa lalu, keempat pemuda itu bersatu untuk melancarkan serangan nekat terhadap kamp tawanan Belanda demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai. Penuh rintangan, mulai dari medan berat, pengkhianatan, hingga serangan mendadak, film ini menunjukkan bagaimana persahabatan dan rasa saling percaya menjadi kekuatan utama mereka untuk bertahan.

4. Hati Merdeka (2011)

Sebagai penutup dari “Trilogi Merdeka,” film Hati Merdeka berlatar masa revolusi Indonesia tahun 1947-1948. Film ini menyoroti misi terakhir kelompok prajurit yang penuh risiko. Setelah kehilangan salah satu anggota dan pemimpin mereka, Amir, kelompok kadet ini harus berjuang melawan rasa duka dan dendam. Dipimpin oleh Tomas, mereka ditugaskan untuk menyeberang ke Bali guna membalas dendam kepada Kolonel Raymer, yang telah membunuh keluarga Tomas. Di tengah perjalanan, para tokoh menghadapi pergulatan batin antara membalas dendam atau tetap berpegang pada nilai kemanusiaan.

Menonton film-film ini saat perayaan kemerdekaan tidak hanya akan menghibur, tetapi juga mengingatkan kita akan pengorbanan para pahlawan. Film-film ini adalah pengingat bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan, persatuan, dan tekad yang kuat.

Penulis

Related Articles

Back to top button