Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Kesehatan

Awas! 12 Buah dan Sayur Ini Mengandung Pestisida Tertinggi, Waspadai Risikonya Bagi Kesehatan

Wamanews.id, 11 Oktober 2025 – Buah dan sayuran adalah komponen penting dalam diet sehat, namun ironisnya, sebagian besar produk segar yang kita konsumsi tidak sepenuhnya bebas dari zat kimia berbahaya. 

Lembaga nirlaba Environmental Working Group (EWG) asal Amerika Serikat kembali merilis daftar tahunan yang dikenal sebagai Dirty Dozen, yaitu 12 jenis buah dan sayuran yang memiliki tingkat residu pestisida tertinggi.

Daftar ini bukan sekadar klaim tanpa dasar. EWG menyusunnya berdasarkan analisis ekstensif terhadap lebih dari 46 ribu sampel yang diuji oleh dua lembaga kredibel, yaitu USDA (Departemen Pertanian AS) dan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS).

Meskipun pestisida digunakan untuk melindungi tanaman dari hama dan meningkatkan hasil panen, residu kimia yang tertinggal pada produk sering kali tidak hilang sepenuhnya bahkan setelah dicuci. 

Sejumlah ahli memperingatkan bahwa paparan berulang, meskipun dalam dosis kecil, dapat menumpuk di dalam tubuh manusia. 

Akumulasi ini berisiko menimbulkan berbagai penyakit kronis yang serius, mulai dari gangguan saraf seperti Parkinson, asma, masalah reproduksi, hingga potensi kanker. Dalam jangka pendek, paparan pestisida juga dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, mual, hingga pusing. 

Fakta bahwa banyak dari jenis buah dan sayuran dalam daftar “Dirty Dozen” ini sangat digemari dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, tentu menjadi perhatian serius bagi kesehatan publik.

Berikut adalah daftar 12 buah dan sayuran dengan kandungan residu pestisida tertinggi menurut EWG, sebagaimana dikutip dari Healthline:

  1. Stroberi: Hampir 30% sampel mengandung lebih dari 10 jenis pestisida berbeda.
  2. Bayam: 76% sampel positif pestisida, termasuk insektisida neurotoksik permetrin.
  3. Kale, Sawi, dan Sawi Hijau: 86% sampel memiliki dua atau lebih residu pestisida.
  4. Persik: 99% buah mengandung pestisida, 65% di antaranya lebih dari empat jenis.
  5. Pir: 63% sampel positif residu dari lima jenis pestisida.
  6. Nektarin: 94% sampel terkontaminasi, satu sampel bahkan mengandung lebih dari 15 jenis pestisida.
  7. Apel: 90% sampel terdeteksi pestisida, termasuk difenilamin yang dilarang di Eropa.
  8. Anggur: 96% sampel positif pestisida.
  9. Paprika dan Cabai: Kandungan residunya lebih sedikit, tetapi jenis pestisidanya lebih beracun.
  10. Ceri: Rata-rata ditemukan lima residu pestisida, termasuk iprodione yang dilarang di Eropa.
  11. Blueberry: 90% sampel mengandung pestisida, 80% di antaranya dua atau lebih jenis.
  12. Kacang Hijau: 90% sampel positif, termasuk asefat, pestisida yang sudah dilarang EPA (Badan Perlindungan Lingkungan AS) sejak 2011.

Tips Meminimalkan Risiko Paparan Pestisida

EWG menyarankan beberapa langkah untuk meminimalkan risiko paparan pestisida:

  • Cuci dengan Air Mengalir: Selalu cuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.
  • Larutan Pembersih: Rendam buah dan sayuran dalam larutan garam atau soda kue selama beberapa menit.
  • Prioritaskan Organik: Pertimbangkan untuk membeli produk organik, terutama untuk jenis buah dan sayuran yang masuk dalam daftar “Dirty Dozen”.

Meskipun demikian, beberapa pakar juga mengingatkan bahwa masyarakat tidak perlu takut berlebihan untuk mengonsumsi buah dan sayuran. Selama dicuci dengan benar dan tetap menjaga variasi makanan, manfaat nutrisi dari buah dan sayur tetap jauh lebih besar dibandingkan potensi risiko dari residu pestisida yang sudah diminimalisir.

Penulis

Related Articles

Back to top button