Gagal Lolos, Kisah Pahit Indonesia dan Runner-up Lainnya di Kualifikasi Piala Asia U-23

Wamanews.id, 10 September 2025 – Mimpi Timnas Indonesia U-23 untuk kembali berlaga di ajang Piala Asia U-23 2026 harus pupus di babak kualifikasi. Meskipun berhasil finis sebagai runner-up di Grup J, raihan empat poin yang dikumpulkan tidak cukup untuk menempatkan mereka di antara empat runner-up terbaik yang berhak lolos. Kisah pahit ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga oleh beberapa negara Asia Tenggara lainnya yang harus menelan pil kekecewaan.
Kegagalan ini menjadi tamparan keras bagi sepak bola Indonesia, yang sempat berharap bisa bersaing di level Asia. Perjalanan timnas di Grup J memang tidak mudah, setelah hanya mampu mengumpulkan empat poin, hasil dari satu kemenangan dan satu hasil imbang melawan Laos.
Hasil ini menempatkan mereka di belakang Korea Selatan yang keluar sebagai juara grup. Meskipun berstatus runner-up, poin yang dimiliki Indonesia tidak mampu menyaingi tim-tim runner-up dari grup lain yang memiliki perolehan poin lebih baik.
Selain Indonesia, ada dua tim Asia Tenggara lainnya yang juga bernasib serupa. Filipina, yang finis sebagai runner-upGrup K, mengumpulkan enam poin. Meskipun perolehan poin mereka lebih baik dari Indonesia, hal itu tidak cukup untuk mengamankan posisi di antara empat runner-up terbaik.
Demikian pula dengan Kamboja, yang finis di posisi kedua Grup G dengan lima poin, juga harus tersingkir dari kompetisi. Kegagalan tiga tim runner-up ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di kualifikasi Piala Asia U-23, di mana setiap poin sangat berarti.
Kondisi ini sangat kontras dengan pencapaian dua rival abadi di Asia Tenggara, yaitu Vietnam dan Thailand. Vietnam menunjukkan performa yang sangat meyakinkan dengan keluar sebagai juara Grup C. Mereka berhasil menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan, mengalahkan Bangladesh, Singapura, dan Yaman.
Sementara itu, Thailand juga lolos sebagai juara Grup F. Perjalanan mereka penuh drama, dengan kemenangan tipis di menit-menit akhir melawan Malaysia yang akhirnya menentukan nasib mereka. Thailand berhasil lolos dengan tujuh poin, yang sejatinya sama dengan Lebanon, namun mereka unggul dalam selisih gol.
Kegagalan sembilan negara Asia Tenggara untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026 menjadi sebuah cermin yang menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Myanmar, Singapura, dan Brunei Darussalam bahkan finis di posisi terbawah grup masing-masing. Meskipun Timor Leste, Malaysia, dan Laos berhasil finis di urutan ketiga, perolehan poin mereka tetap jauh dari harapan.
Hasil kualifikasi ini menjadi sebuah pengingat bahwa sepak bola Asia Tenggara tidak boleh berpuas diri. Kegagalan Indonesia dan tim-tim lainnya untuk bersaing di level Asia menunjukkan bahwa dibutuhkan evaluasi total dan investasi yang lebih serius dalam pembinaan usia muda. Hanya dengan persiapan yang lebih matang, tim-tim dari Asia Tenggara dapat bersaing lebih baik di kompetisi internasional di masa depan.







