Siap Hadapi AI: Ini 5 Skill Wajib yang Harus Dimiliki Gen Z dan Milenial agar Tetap Relevan di Dunia Kerja

Wamanews.id, 8 Agustus 2025 – Kemajuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bukanlah lagi sekadar isu futuristik, melainkan kenyataan yang terus mentransformasi hampir semua sektor industri. Perubahan ini menunjukkan bagaimana teknologi mendorong lahirnya industri baru dan membuka peluang bagi tenaga kerja yang memiliki keahlian yang tepat.
Bagi Generasi Z dan milenial, ini bukanlah sinyal bahwa pekerjaan mereka akan hilang, melainkan sebuah kesempatan untuk beradaptasi dan mengembangkan keterampilan yang tidak dapat direplikasi oleh mesin.
Era kecerdasan buatan menuntut para pekerja untuk beralih fokus pada peran-peran yang membutuhkan sentuhan manusiawi, seperti berpikir kreatif, berempati, mengambil keputusan yang kompleks, dan membangun hubungan interpersonal.
Berikut adalah lima keterampilan krusial yang harus dikuasai agar Gen Z dan milenial dapat tetap relevan dan mampu bersaing di era digital:
1. Jadilah Pembelajar Sepanjang Hayat
Di tengah laju teknologi yang tak pernah berhenti, keterampilan ini menjadi fondasi utama. Orang-orang yang paling sukses secara aktif mencari pengetahuan dan keahlian baru, bukan hanya dalam bidang mereka, tetapi juga di luar keahlian inti. Mereka menyadari bahwa mengabaikan perubahan, terutama dalam hal teknologi, adalah jebakan berbahaya yang dapat menyebabkan kemunduran karier.
Caranya? Keluar dari zona nyaman informasi Anda. Jalin hubungan dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang, ikuti kelas AI, atau cari mentor yang lebih muda dan lebih mendalami teknologi. Terus belajar adalah satu-satunya cara untuk bertahan.
2. Seimbangkan Skill Teknis dengan Empati
AI sangat mahir dalam logika dan analisis data, tetapi tidak memiliki kapasitas untuk pemahaman emosional yang sesungguhnya. Di sinilah peran manusia menjadi sangat penting. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan, sebuah keterampilan yang tidak dapat diprogram.
Dengan memiliki empati, Anda bisa berinteraksi dengan pelanggan, rekan kerja, dan atasan secara lebih efektif, menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan kolaboratif. Latih empati dengan banyak mengobrol dengan orang dari latar belakang yang beragam dan mencoba menempatkan diri di posisi mereka.
3. Berpikir dalam Ekosistem
Keterampilan ini mengacu pada kemampuan untuk memahami posisi Anda dalam ekosistem yang lebih luas. Setiap perusahaan, industri, atau bahkan tim, adalah bagian dari ekosistem yang kompleks. Contohnya, seperti yang disampaikan Seth Bodnar, Presiden Universitas Montana, ia harus menyeimbangkan kebutuhan beragam pihak seperti mahasiswa, alumni, fakultas, pemerintah, hingga pemberi kerja.
Dengan memahami bagaimana setiap pihak saling berinteraksi, gesekan dapat dikurangi dan kolaborasi menjadi lebih efektif. Keberhasilan datang dari cara Anda mengenali bagaimana berbagai sektor saling memengaruhi.
4. Fokus pada Membangun Hubungan
Dalam dunia yang serba digital, membangun hubungan personal yang kuat menjadi semakin berharga. Para profesional yang sukses memiliki jaringan yang luas, baik di dalam maupun di luar organisasi mereka, untuk mendapatkan wawasan penting yang mungkin terlewatkan. Seorang engineer mungkin memiliki pandangan berbeda tentang hambatan pelanggan dibandingkan dengan seorang sales.
Petugas di lapangan seringkali dapat mengidentifikasi masalah operasional yang diabaikan oleh para eksekutif. Mencari masukan dari orang-orang di semua tingkatan akan mempertajam pengambilan keputusan dan membantu mencegah kelalaian yang merugikan.
5. Membiasakan Diri dengan Perubahan yang Konstan
Revolusi AI itu nyata. Alih-alih takut akan hal ini, kita harus melihatnya sebagai peluang untuk berevolusi dan tumbuh. Corie Barry, CEO Best Buy, memberikan nasihat berharga: “Karyawan yang terus berkembang adalah mereka yang bersedia melakukan hal-hal yang sama sekali berbeda dari masa lalu.” Kesediaan untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru adalah kunci untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus.
Dengan mengembangkan skill manusia, memahami ekosistem industri, merangkul perubahan, dan berfokus pada hubungan, Anda dapat membangun karier yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era AI.







