Bukan Sekadar Wisata! Kemenpar Cetak Tenaga Gizi untuk Indonesia Emas 2045

Wamanews.id, 19 Juni 2025 – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional kini mulai menunjukkan langkah konkretnya. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara mengejutkan turut menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program ini, bukan melalui promosi destinasi, melainkan dengan melatih para calon “komandan dapur gizi” untuk seluruh Indonesia.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam kunjungannya ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/6/2025), mengungkapkan bahwa pihaknya bersinergi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memberikan pelatihan pengelolaan dapur terintegrasi.
Pelatihan ini khusus ditujukan bagi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), sebuah program yang dirancang untuk mempersiapkan SDM unggul di berbagai sektor. Sebanyak 1.600 siswa SPPI akan mengikuti pelatihan intensif ini dari tanggal 11 hingga 24 Juni 2025 di Poltekpar NHI Bandung.
“Kami mempersiapkan generasi muda Indonesia yang tangguh, terampil, dan siap berkontribusi di berbagai lini. Termasuk dari balik dapur sebagai tempat fondasi gizi yang sehat, ketahanan pangan, dan dimulainya semangat melayani,” kata Widiyanti. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa program MBG tidak hanya sekadar menyediakan makanan, tetapi juga membangun fondasi gizi dan ketahanan pangan dari hulu ke hilir.
Widiyanti menjelaskan bahwa para peserta pelatihan ini bukanlah sembarangan. Mereka telah melalui proses seleksi ketat dan dididik untuk dapat menjadi pengelola atau kepala dapur yang kompeten.
Kurikulum pelatihan ini pun tidak hanya terbatas pada teknik pengolahan bahan pangan. Para peserta juga ditempa dengan berbagai keterampilan lain yang krusial, seperti manajerial, kepemimpinan, dan yang terpenting, semangat pengabdian kepada masyarakat.
Pemilihan Poltekpar NHI Bandung sebagai lokasi pelatihan juga bukan tanpa alasan. Menurut Menteri Widiyanti, sekolah pariwisata ini adalah pilar penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang unggul, kompeten, dan berdedikasi. Keahlian di bidang tata boga dan manajemen perhotelan yang diajarkan di Poltekpar dianggap sangat relevan dengan kebutuhan pengelolaan dapur berskala besar untuk program MBG.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana juga menyampaikan perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program nasional Makan Bergizi Gratis. Beliau menyerukan kolaborasi dari seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, akademisi, hingga partisipasi aktif masyarakat. “Semua bermuara pada satu misi mulia, yaitu menjamin terpenuhinya hak gizi setiap anak bangsa.
Saya yakin dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa melangkah bersama menuju Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan sejahtera. Menuju Indonesia Emas 2045,” katanya penuh optimisme.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, turut memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kementerian Pariwisata dan Universitas Pertahanan (Unhan) dalam kolaborasi pelaksanaan pelatihan pengelola dapur terintegrasi kepada SPPI ini. Menurutnya, program ini sangat vital untuk memperkuat SDM pengelola dapur yang nantinya akan menjadi tulang punggung dalam implementasi program MBG di lapangan.
“Begitu mereka lulus nanti kami akan sebar (lulusan SPPI) ke seluruh Indonesia untuk mendirikan satuan-satuan penyuluhan gizi di seluruh Indonesia sehingga akan terbentuk minimal 30 ribu satuan pelayanan gizi di Indonesia yang melayani 82,9 juta penerima manfaat,” ungkap Dadan, memberikan gambaran skala program yang masif ini. Penerima manfaat tersebut mencakup berbagai kelompok rentan gizi, mulai dari Ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah, termasuk santri dan siswa di sekolah keagamaan lainnya.
Rektor Unhan, Letnan Jenderal (Purn.) Dr. Anton Nugroho, menambahkan bahwa pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa ketahanan pangan dan pengelolaan gizi yang baik merupakan fondasi penting dalam membangun ketahanan nasional yang lebih komprehensif. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi yang terjalin antara Unhan dengan Kementerian Pariwisata dan BGN perlu terus diperkuat dalam menyukseskan program MBG ini.
“Melalui program ini kami tidak hanya mengajarkan aspek teknis, mengelola dapur tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, profesionalisme, dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujar Anton. Ini menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada hard skill tata boga, tetapi juga pada pembentukan karakter dan mental pengabdian bagi para peserta SPPI.
Dengan pelatihan komprehensif ini, pemerintah berharap dapat mencetak ribuan agen perubahan yang kompeten dan berdedikasi untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau setiap pelosok negeri, demi mewujudkan generasi emas Indonesia yang sehat dan cerdas di tahun 2045.






