Transformasi Danau Tempe: Bupati Wajo Usulkan Desa Wisata dan Rumah Apung ke BBWS Pompengan

Wamanews.id, 22 Desember 2025 – Danau Tempe di Kabupaten Wajo bersiap menuju transformasi besar sebagai destinasi wisata unggulan berbasis kearifan lokal. Hal ini menyusul langkah proaktif Bupati Wajo, Andi Rosman, yang melakukan kunjungan koordinasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang di Makassar pada Senin (22/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, fokus utama yang dibahas adalah sinkronisasi antara fungsi teknis bendungan/tanggul dengan pengembangan pariwisata kerakyatan. Bupati Andi Rosman menyampaikan aspirasi masyarakat Wajo yang ingin melihat Danau Tempe lebih dari sekadar penampung air, melainkan sebuah kawasan wisata yang terintegrasi.
Salah satu usulan inovatif yang dibawa Bupati adalah pengembangan Rumah Apung (Floating Houses) secara lebih profesional. Meskipun rumah terapung sudah menjadi bagian dari budaya turun-temurun di Danau Tempe, Andi Rosman ingin mengemasnya sebagai atraksi wisata kelas dunia yang tetap menjunjung tinggi aspek keamanan dan kenyamanan.
“Rumah terapung memang sudah ada sejak lama sebagai kearifan lokal kita. Namun, dengan dukungan infrastruktur dari tanggul Radi A Gani, pengunjung nantinya dapat menikmati akses menuju rumah apung dengan lebih aman dan nyaman,” jelas Bupati Wajo.
Dengan adanya akses yang lebih baik dari tanggul, wisatawan diharapkan tidak lagi kesulitan untuk menjangkau titik-titik wisata di tengah danau, sehingga kunjungan wisatawan dapat meningkat secara signifikan.
Dalam rencana besar tersebut, Bupati menyoroti tiga desa yang memiliki posisi tawar tinggi dalam mendukung wisata berbasis lingkungan, yaitu Desa Nepo, Desa Pakkanna, dan Desa Pajalele. Ketiga wilayah ini diproyeksikan menjadi “Desa Wisata” yang mengedepankan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Andi Rosman menekankan bahwa pengembangan pariwisata tidak boleh mengabaikan kelestarian alam. Justru, dengan menjadikan danau sebagai aset wisata, masyarakat akan merasa memiliki tanggung jawab lebih untuk menjaga air danau dari polusi dan pendangkalan.
Bupati Wajo menyadari bahwa Pemkab Wajo tidak bisa berjalan sendiri dalam mengelola Danau Tempe yang kewenangannya bersentuhan dengan wilayah sungai nasional. Oleh karena itu, koordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang menjadi kunci utama.
“Danau Tempe adalah kebanggaan masyarakat Wajo dan menjadi perhatian penting bagi kami. Kami ingin memastikan danau ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan UMKM di pesisir danau,” tambahnya.
Melalui upaya konsultasi ini, Andi Rosman berharap usulan pemanfaatan lahan tanggul dan pengembangan rumah apung dapat segera mendapatkan restu dan tindak lanjut dari pemerintah pusat.
Keberhasilan proyek ini nantinya tidak hanya akan mempercantik wajah Wajo di mata nasional, tetapi juga memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan ekonomi warga pesisir yang selama ini bergantung pada hasil danau.







