Gempa Poso Telan Korban Jiwa, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat dan Kerahkan Bantuan

Wamanews.id, 19 Agustus 2025 – Kekuatan alam kembali menunjukkan keganasannya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah ini pada Minggu (17/8/2025) dini hari telah menimbulkan kerusakan dan, yang paling tragis, menelan korban jiwa. Sebagai respons cepat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso segera menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari.
Berdasarkan laporan terbaru dari BPBD Sulawesi Tengah, gempa ini telah menyebabkan luka-luka pada 41 orang, dengan 9 orang di antaranya mengalami luka berat. Satu orang dilaporkan dalam kondisi kritis, sementara satu orang lagi dilaporkan meninggal dunia. Angka-angka ini menjadi dasar bagi Pemkab untuk mengambil tindakan darurat.
Kepala BPBD Poso, Dharma Metusala, menjelaskan bahwa keputusan penetapan status tanggap darurat ini diambil melalui Surat Keputusan Bupati Poso Nomor 100.3.3.2/0580/2025. Status ini berlaku mulai 18 hingga 31 Agustus 2025 dan mencakup wilayah yang paling terdampak, yaitu Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, dan Poso Pesisir Selatan.
Gempa yang terjadi pada pukul 05.36 WIB ini berpusat di laut, 13 kilometer di sebelah barat laut Kota Poso, dengan kedalaman 10 kilometer. Meskipun magnitudo awalnya dilaporkan 6,0 dan kemudian dimutakhirkan menjadi 5,8 oleh BMKG, dampaknya tetap sangat signifikan di daratan, menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan fasilitas umum.
Selain guncangan utama, masyarakat Poso juga dihadapkan pada ketakutan akibat gempa susulan yang terus-menerus terjadi. Hingga Senin pagi, tercatat sudah ada 57 gempa susulan, sebagian besar dengan magnitudo kecil (di bawah 3,0), tetapi frekuensinya yang tinggi menambah ketidakpastian dan membuat masyarakat enggan kembali ke dalam rumah.
Penetapan status tanggap darurat sangat penting dalam situasi ini. Dengan status ini, pemerintah daerah dapat mengalokasikan sumber daya, termasuk personel, logistik, dan anggaran, secara lebih cepat dan efisien.
Langkah-langkah prioritas akan difokuskan pada pencarian dan penyelamatan, pemberian bantuan medis bagi para korban luka, serta pendistribusian kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan selimut.
Pemkab Poso juga berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI dan Polri, untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses penanganan bencana. Tim gabungan telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dengan adanya status tanggap darurat, diharapkan penanganan pascagempa dapat berjalan lebih optimal, dan masyarakat yang terdampak dapat segera mendapatkan kembali kehidupan yang normal.







